Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semangkuk Hujan dan Inspirasi

11 Januari 2022   20:48 Diperbarui: 11 Januari 2022   21:02 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan malam ini tak nampak, Langit berselimut kan mendung. Suhu merendah lebih sejuk dibanding siang tadi.

Masih hujan turun gerimis dari senja, basahi semua sudut di bumi, jatuh sesuai kodratnya. 

Setetes demi setetes, dalam ritme yang sama, semua tetes jatuh tanpa melawan gravitasi. 

Ku hangatkan diri ini dengan secangkir teh tanpa gula, dengan air panas ku celup terus agar warnanya semakin pekat. Bagiku semakin pekat semakin nikmat. 

Baiknya dengan teh tubruk tapi sayang hanya punya teh celup, oh ingatkan aku untuk membelinya kemudian.

Ku buat semangkuk mie instan rasa soto, tak lupa tambah cabai rawit sisa gorengan siang tadi, ku potong asal lalu di rebus bersama mie nya.

Ku nikmati waktu yang berlalu bersama menyetel imaji yang nostalgia, kadang kadang kenangan muncul tanpa pernah berusaha di ingat ingat saat hujan rintik rintik. 

Seperti tetes hujan yang terdengar perlahan, jatuh dengan estetika dari genteng ke tanah langsung atau dari daun daun pohon di depan rumah, Seketika hadir seperti inspirasi, ah andai mie instan termasuk kategori sangat sehat maka akan ku buat banyak banyak karena hujan masih panjang, ku kira sampai pagi .

Maka ku ayunkan tangan menulis kecil di cacatan notepad pada ponsel kutulis tentang hujan dan bulan yang tak nampak juga secarik inspirasi dalam typo yang bertebaran.

Ku lirik waktu sudah menunjukkan pukul 20 lebih pada ponsel. Mungkin waktunya meremajakan tubuh untuk sejenak beristirahat dengan tidur secukupnya. Ya besok masih ada banyak kenyataan yang perlu dikerjakan.

Selamat malam, bersama hujan. Mungkin semangkuk mie tadi akan jadi tenaga untuk memudahkan kantuk ku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun