Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Ramadan Pertama Penyintas Covid-19

23 April 2021   20:15 Diperbarui: 23 April 2021   20:32 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat terjangkit Covid19 Februari lalu berat badan saya turun dari 92 Kg ke 83 Kg dalam kurun waktu 11 hari, sebab musababnya selama islolasi di RS Singgah Hotel Yasmin Tangerang, saya kesulitan mengkonsumsi makan dikarenakan masih mengalami batuk parah dan diare super akut. Tidak pernah terbayangkan jika keinginan menurunkan berat badan jatuh sedrastis dan secepat ini. 

Ditambah lagi ketika pulang dari tempat isolasi saya mengalami gangguan perasa di lidah sedangkan saat positif saya tidak mengalaminya. Hanya saat positif Covid19 saya mengalami kehilangan penciuman saja. Ini membuat berat badan saya tidak naik naik kembali, walaupun ketidak naikan itu saya syukuri dalam hati hehehhehe. 

Jika ditanya sekarang bagaimana perasaan tentang berat badan saya, saya cukup puas bertahan di berat badan 82- 84 kg saat ini di banding sebelum terjangkit covid19. Tetapi saya masih merasa berat badan ini tidak berbanding baik dengan ke-idealan yang saya inginkan. Ini adalah Ramadhan pertama saya sebagai penyitas Covid 19, tetap semnagat untuk rekan rekan penyintas covid19 dan bagi yang masih belum sehat juga tetap semangat dan tetap berpikir positif. 

Bukan serta merta punya bentuk dan berat badan ideal itu sehat tetapi bagi saya mencapai atau mendekati target tersebut adalah semacam pencapaian. Saya memiliki Asam Uar yang mesti di jaga dari makanan ber purin tinggi, agar konsisi purin sesuai anjuran dokter. Saya memiliki olesterol yang beberapa makanan anjuran untuk merawatnya dipantang karena memiliki asam urat sehingga bagai buah simalakama, jadi mesti pintar pintar memilih dan konsumsi panganan sehat.

Selain kedua penyakit tersebut sebagai penyintas covid yang rerata setelah negatif masih memiliki gejala Long covid dan ya sebetulnya dengan banyak artikel yang saya baca tidak semua mengalami.Dan tidak beruntungnya saya yang juga termasuk penyintas dengan gejala Long Covid menengah, dimana saya menderita Deep vein thrombosis (DVT) dimana ada penggumpalan darah pada betis dan paha.

Saya mencoba menghitung berat badan ideal dengan rumus BMI ini, Berat badan saya sekarang 84 kg, Tinggi badan 171 cm . Saya akan hitung dengan sebagai berikut (84 / [ 1.71 x 1.71]) = 28,7 . Tinggi badan dibuat koma di angka berikutnya ya. Jika hasilnya demikian jika melihat indek BMI untuk ukuran orang Asia Pasifik maka hasilnya saya Obesitas tingkat 1

BMI   < 18.5           = berat badan kurang.
BMI   18.5 - 22.9 = normal.
BMI   23.0 - 24.9 = kelebihan berat badan.
BMI   > 25.0           = obesitas tingkat 1.
BMI   > 30.0           = obesitas tingkat 2.

Dari hasil tersebut maka mau tidak mau berat badan saya bagusnya di antara 64-67 Kg sebagai berat badan ideal. Selain menjaga konsumsi makanan dan teratur berolahraga serta memastikan badan ternutrisi sinar matahari ya. 

Nah makanan makanan saya Konsumsi adalah memastikan karbohidrat stabil dikonsumsi mengganti protein dengan daging ayam serta telur, karena pengalaman saya telur lebih ramah daripada kedelai untuk penderita Asam urat dan tidak terlalu bermasalah dengan kolesterol dan aman bagi penderita gejala DVT. Sayur hijau yang memiliki zat purin menengah dan tinggi dikurangi dan saya beralih dengan sawi putih dan lettuce, bukan tidak baik mengkonsusi sayuran hijau dan kol tetapi zat purinnya tiap orang berbeda tubuh menerimanya. Daging merah serta seafood juga hal hal yang mesti dihindari.

Konsumsi lebih banyak buah buahaan, termasuk timun dan tomat untuk terus memberikan zat vitamin yang berkurang akibat saya mengurangi jumlah sayur. memastikan minimal konsusi air putih lebih dari 2,5 liter perhari. Jika sambil mengkonsusi teh, kopi dan minuman berasa lainnya apalagi yang mengandung gula buatan di harap menambah jumlah konsusi air. Juga konsusmi vitamin tambahan tapi lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter jika anada punya penyakit bawaan atau kambuhan.

Nah saat puasa di ramadhan kali ini saya masih bersyukur masih diberi banyak banyak kesempatan , sambil berobat sambil ikhtiar untuk sembuh dan tidak lupa makin mendekatkan diri pada Allah SWT sesungghny asakit ini adalah pengingat adalah teguran dan cara Allah SWT menyayangi hambanya dengan pelan pelan menggugurkan dosa dosa saya yang banyak . amin ya Robal Alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun