Baik menjajakan buku buku keagamana bahkan sampai penyewaan komik pettruk kartmya Tatang s. Abang penyewaan gimbiy juga ada di beberapa sudut. Yang jika sudah habis masa sewanya akan di tarik lantaran gadgednya ada tali nya. Aduh memorable sekali rasanya .
Pulang pulang main air dulu di sungai citamba dan oulang pulang kemudian nyaris hampir habis waktu ashar.Â
Biasnaya dan sebetulnya pukul 4 kita ada ikut sekolah agama tapi ya namanya anak anak maunya main terus ya.
Dari semua kenangan yang terpatri dari ingatan sih paling terasa mengisi buku kegiatan Ramadhan yang ya sebagian disi dengan cerita dan narasia bebas. Toh rasanya jika dikumpulkan kemudian tidak di cek oleh guru Agama Islamnya .
Makin beranjak dewasa saat smp kegiatan pesantren kilat dan sisanya pergaulan sebaya sebatas main pers sebagai kesenangan ngabuburit.Â
Kalau saat SMA sudah ada rasa sekalian ngabuburit sekalian pedekate. Hahahaha masa muda kadnag tidak selalu lurus ya.
Di kampung rata-rata keluarga akan berbuka dengan mengkonsumsi kolak dari bergam jenis pisang , ibu singkong atau labu manis. Bahakan sebgain langsung makan makanan berat. Â
Karena saat merantau, masa masa berbuka puasa dengan olahan gorengan yang di cocol sambal kacang dan bihun goreng juga lagi lagu dengan sambal kacang, lontong isi juga tak tertinggal.
Hal paling berkesan tentu waktu waktu menjelang berbuka sambil menunggu adzan di televisi kadang jika dirumah masih sekaot lho nonton Pak Haji Dwi Mizwar denga serial Lorong Waktu. Bernajai SMA serialnya sudah para pencari Tuhan, juga karya Dedi Mizwar.
Saat sahur juga paling kocak nontonnya Eko Patrio dan Ulfa Dwiyanti di acara Sahur Kita. Acara sahur cukup aktraktif daripada zaman sekarang yang becandaan nya garing.
Tapi ya  masa waktu terus maju kedepan. Tapi janganlah kita melupakan apa yang pernah kita alamai baik manis dan pahit jadikanlah smeua adalah pelajaran dan pengalaman yang berharga.