Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menolak dan Menerima

14 April 2021   18:57 Diperbarui: 14 April 2021   19:01 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sebagai manusia biasa tentunya saya memiliki kemampuan untuk menolak, menolak beragam hal termasuk menolak kenyataan. Tapi apa daya nasi telah menjadi bubur dan bubur pun telah tandas saya makan, by the way saya termasuk team bubur tidak diaduk. 

Tapi apakah selamanya saya mesti menolak? tentu tidak, sebagian hal telah saya terima dengan lapang dada serta kesadaran penuh, dan sebagian kecil lainnya saya terima dengan enggan. Tapi semua hal baik walaupun ilham dan cara datangnya berlainan kita mesti harus ambil positifnya menyakitkan hati atau malah sebaliknya menyenangkan.

Berkaca dari pengalaman hidup nyaris 31 tahun, banyak pelajaran yang telah dialami, banyak hal telah di lalui dan tingkat kedewasaan pun di uji. Kadang pernah merasa jika masa kanak kanak adalah hal yang indah , atau merasa pernah terlibat keadaan yang rasanya pernah dialami, sebagian bilang orang bilang itu dejavu. Andai ada mesin waktu agar dapat memperbaiki banyak hal dalam hidup, ayolah fajar bangun ini kenyataan dan berjuang adalah langkah awal untuk bertahan hidup.

Berkaca kembali terhadap apa yang telah di lakukan sedekade terakhir dalam hidup saya, maka dari itu saya mulai menentukan point point primer dan poin poin sekunder baik yang mendukung kehidupan saya, baik itu target spiritual dan target badaniah. Semua target ini bukan serta merta point yang harus seratus persen di penuhi, mendekati saja sudah cukup jadi patokan saya. Hal yang seharusnya dilakukan adalah memenuhi target tersebut dengan usaha keras, dan ya mungkin saya gagal dalam memperjuangkan. Semangat lagi dan terus semangat, bukan hanya saya kamu juga ya.

Target Spiritual di dasarkan pada keinginan lebih dan lebih dekat kepada Allah SWT, sebagai manusia berlumur dosa dan masih tersesat dalam keinginan yang lebih banyak duniawi, bertaubat adalah salah satu kunci agar lebih di dekatkan pada sang pencipta. Menolak segala hal hal yang menyenangkan tapi tidak disukai Allah SWT adalah hal pertama yang mesti di lekatkan dalah hati dan pikiran agar kita makin terhidar akan dosa.

Tahun lalu adalah tahun cobaan dimana saya berusaha meningkatkan point spiritual saya. Beragam hal yang menghantam dan memporak porandakan stabilitas saya sebagai manusia dengan ekonomi menengah hendak keatas, menjadi manusia dengan utang yang 14 kali lebih besar dari penghasilan. Akibat pandemi pendapatan berkurang tapi pengeluaran tidak berubah dan target untuk melunasi anggungan menjadi beban tersendiri.

Saya masih bersyukur memiliki pekerjaan, tetapi dari hal itu proses pendekatan saya terhadap Allah SWT inshaAllah semakin kuat dan semakin besar, bawasannya semua bisa dilalui selain berusaha dan ikhtiar, dengan makin mencintai dengan hati yang lebih besar. Bawasannya semua cobaan ini untuk meningkatakan iman dan ketaqwaan kita, agar menjadi manusia yang lebih baik dan baik lagi.

Point Badaniah termasuk point yang banyak targetnya bergeser dan berubah, lagi lagi akibat pandemi yang mesti menyesuaikan badan dengan makanan yang dimakan. MEsti pintar pintar mengkomsumsi makanan yang bergizi dan berolahrga. Berjemur pun jadi kebiasaan baru. Akibat pandemi di tahun lalu makin rajin memasak sendiri dan memilah apa yang baik untuk tubuh kita dari pada lebih banyak jajan diluaran sana.

Februari lalu pun saat saya menjadi penderita Covid19 makin menyadarkan saya beberapa kebiasaan dan banyak hal yang ternyata di sekitar kita kurang baik dan bisa menggangu kesehatan. Dengan sellau mematuhi protokol kesehatan dan rajin rajin jaga kebersiahan inshaAllah kita akan terhindar dari bergam penyakit. Menjaga gaya hidup sehat juga salah satunya.

Saya dan tentunya kita semua mesti mau tidak mau dan ikhlas tidak ikhlas jika mesti hidup berdampingan dengan Covid19, juga dengan antek turnan mutasinya. Bukan sekedar karena obatnya belum ada tapi karena kita mesti menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan terus jadi lebih baik lagi. Sesuangguhnya kita tidak hidup sendiri jangan egois dan mesti menjaga kesehatan dan keselamatan lingkungan dan masyarakat luas.

Kita mesti belajar menolak hal hal yang buruk sekalipun telah jadi kebiasaan sebelumnya dan menerima hal hal baik yang sebalumnya kita anggap remeh atau berat melakukannya. Menjadi seoarang pribadi baik jalannya tidak mudah, berubah ke arah yang lebih baik juga bukan hanya mesti dilakukan dengan niat saja tapi prilaku serta perbuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun