Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Telekomunikasi Belum Sepenuhnya 100% Indonesia

1 Juni 2020   17:02 Diperbarui: 1 Juni 2020   16:55 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberapa banyak Perusahaan telekomunikasi ini dikuasai oleh Negara? ya minimal dimiliki pengusaha Indonesia atau saham pudbiknya dikuasai masyarakat Indonesia pada umunya.

Pasal 33 UUD 1945 ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara

Telkomsel sebagai Operator terbesar di Indonesia 35% sahamnya masih dikuasai oleh Singtel Perusahaan telekomunikasi asal Singapura, juga salah satu anak perusahaan Holding BUMN besar Singapura Temasek. 

Temasek adalah contoh Holding Perusahaan BUMN tersukses di dunia, 100% sahamnya dikuasai oleh pemerintahan melalui Departeman keuangannya sendiri.

Beralih ke Indosat yang kabarnya akan dibeli kembali oleh pemerintah pun 65% sahamnya masih menjadi milik Perusahaan asal Qatar yakni Ooredo sebelumnya bernama Qtel (Qatar Telecom). Kini dikenal dengan Indosat Ooredo yang dahulunya perusahaan ini salah satu pemegang kekuasaan telekomunikasi di Indonesia bersama sama Telkom. 

Bahkan sebetulnya Telkom dan Indosat ini adalah Ibu bapak bagi Telkomsel, hingga akhirnya Indosat melepas sahamnya ke Telkom. Lalu 35% sahamnya dibeli Singtel di 2003 lalu. 

Sebetulnya Telkom dan Indosat saat itu memiliki tumpang tindih usaha pada saat itu, sampai ada yang bilang Dualisme Telekomunikasi Indonesia, ya kedua perusahaan ini selalu ada di setiap usaha telekomunikasi baru, karena Sama sama punya saham di Telkomsel, Sama sama mengembangkan Satelindo. 

Akhirnya Telkomsel diambil alih oleh Telkom dan Satelindo melebur bersama Indosat. Tentu dengan tukar menukar saham dan anak perusahaan, juga pengalihan saham dan pembelian lain lain juga. 

Tidak ribet ribet sekali mungkin karena saat itu sama sama perusahaan pelat merah BUMN. Dan mungkin kini dualisme berakhir sejak lama atau mungkin setelah Indosat akhirnya dijual dimiliki oleh Qtel pada saat itu. 

Tidak ada bedanya juga dengan XL yang akhirnya 66,25% saham kepemilikannya dimiliki perusahaan asal Malaysia Axiata Group Berhad. Sebelumnya Excecomindo adalah perusahaan Swasta nasional pertama yang menyelenggarakan layanan Telekomunikais selular di Indonesia, kenapa Swasta pertama karena mungkin sebelumnya baik Telkomsel dan Satelindo sama sama dilahirkan oleh BUMN. 

Di tahun 2013 Axiata mengakusisi Operator Seluler Axis yang juga ternyata sahamnya dimiliki Perusahaan Saudi Arabia yakni Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment BV (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC. tentu sekarang jaringan Axis dikembalikan ke negara dan menyatu dengan XL. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun