Mohon tunggu...
Fajar Chuan
Fajar Chuan Mohon Tunggu... Freelancer - Tangsel, Indonesia

Saya menulis maka saya berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Jayawijaya Jakarta Minta Bupati Fasilitasi Tiket Pulang

14 September 2019   16:27 Diperbarui: 14 September 2019   16:26 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mahasiswa Jayawijaya  Jakarta minta Bupati fasilitasi tiket untuk pulang.

Ditengah situasi Papua dan Papua barat masih mencekam belum begitu kondusif akibat terjadinya kerusuhan beberapa waktu lalu oleh ribuan massa aksi yang turun ke jalanan.

Bupati kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua mengunjungi mahasiswa Jayawijaya Papua  kota studi Jabodetabek. Dalam kunjungannya. Bupati Jayawijaya menyampaikan agar mahasiswa tidak boleh terpengaruh oleh isu-isu yang sedang berkembang di Papua dan Papua Barat.  yang pada akhirnya bisa merugikan masa depan mahasiswa.

"Bapa pesan kepada mahasiswa Jayawijaya yang ada di kota studi Jabodetabek agar tidak terpengaruh dengan isu-isu HOAX yang  muncul di daerah.  bapa minta  kepada anak-anak untuk tetap fokus  belajar dan belajar". ungkap Bupati Jayawijaya  Jhon Banua usai mengunjungi mahasiswa di asrama mahasiswa Jayawijaya
Yang berada di Kelurahan kebon pala. kecamatan Makasar.  ibukota Jakarta timur.

Lebih lanjut. Kata Jhon Ricard Banua. Situasi terkini pasca kerusuhan melanda di beberapa kota Papua dan Papua barat sudah mulai kondusif. Aparat keamanan bersama  pemerintah daerah sudah berkerjasama meredamkan situasi yang ada. Oleh karena itu.  saya selaku wakil orang tua yang hadir disini  meminta kepada mahasiswa tetap fokus pada tujuan. Ungkap Bupati Jayawijaya.

Sebentara itu. Ketua umum mahasiswa kabupaten Jayawijaya kordinator wilayah Jabodetabek. Imanuel logo. Meminta kepada bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua. saat ini kami merasa tidak nyaman berada di kota studi jakarta, melihat dari isu rasis di malang, surabaya, semarang dll yang kami sering alami. Seperti di dalam angkot, kampus dan lain. Kami di anggap seperti orang asing. Selalu dilihat-lihat kemanapun kami pergi.  bahkan orang-orang sering tutup hidung pada saat kami lewat.  Kami merasa benar-benar tidak aman dengan keadaan semacam ini. Oleh karena itu.  kami meminta kepada bapak bupati  selaku wakil orang tua yang hadir di tengah-tengah kami memfasilitasi kami untuk pulang.

"Kami meminta kepada bapak bupati selaku wakil orang tua kami yang hadir di tengah-tengah kami agar memfasilitasi kami untuk pulang demi kenyamanan dan keamanan kami Karena orang tua kami di daerah sangat menghawatirkan keberadaan kami di luar Papua". ungkap Imanuel logo.

Lebih lanjut. Kata Imanuel. Sebagian besar kawan-kawan kami semuanya sudah pada pulang ke daerah. Kami yang masih di luar Papua khususnya di wilayah Jabodetabek cuma beberapa orang saja.  Untuk itu. Dalam waktu dekat ini. kami ingin melakukan aksi solidaritas untuk membebaskan kawan-kawan kami yang sedang ada di tahanan Atas tuduhan makar oleh aparat kepolisian beberapa waktu lalu.  Setelah memastikan status kawan-kawan kami yang berbeda di Mako Brimob kami akan pulang. Lanjut logo.

Menanggapi hal tersebut. Kata Bupati Jhon Richard Banua. Saya tidak  akan memfasilitasi kepulangan mahasiswa Jayawijaya yang ada di luar Papua karena itu akan merugikan mahasiswa sendiri.  Dan saya meminta kepada mahasiswa yang ada di luar Papua tetap fokus belajar. Besok saya akan berkunjung lagi ke Surabaya untuk melihat langsung keberadaan mahasiswa Jayawijaya di Surabaya. Ungkap Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun