Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Supir - PEZIARAH DI BUMI PINJAMAN

menulis jika ada waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selagi Masih Manusia selalu Tidak Puas

12 Juni 2012   19:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_182333" align="aligncenter" width="583" caption="Tangan Iseng (Koleksi Pribadi)"][/caption]

Entah kenapa, aku selalu merasa tidak puas dengan keadaanku, hidupku, kerjaanku, tugasku, dan apa yang kumiliki. Semakin usia bertambah bukannya makin bijak, eh malah tambah keblinger. Setiap saat selalu saja merasa tidak cukup. Selalu ingin menikmati lebih banyak, lebih besar, lebih terhormat, lebih gemilang, lebih mentereng, lebih keren, lebih canggih, lebih populer, lebih berkuasa, lebih kaya, lebih rumit, dan seabrek-abrek lebih-lebih lainnya. Hampir sulit sekali untuk menikmati yang kecil, sederhana, simple, miskin, tak berduit, jadul, bawahan, rendahan, pinggiran, kejadulan, dll.

1339523966500162966
1339523966500162966

Sudah tinggal di rumah anti bocor, eh masih mimpikan istana yang lebih besar dan luas. Sudah memiliki HP Nokia zaman jebod, eh masih mau terpancing punya BB karena tidak tahan dimintai terus PIN BB sama teman-teman. Awalnya, aku kira apa, ketika temanku minta PIN. Aku bilang binatang apaan tuh sob? Setelah dijelaskan panjang lebar, oh ternyata nomor khusus untuk bisa BBM-an ria dengan teman-teman. Tergiur juga sih, tapi syukurlah nafsu memiliki masih bisa ditahan karena duitnya selalu tidak cukup untuk beli BB. Walhasil untuk sementara masih bertahan dengan Nokia jadul.

[caption id="attachment_182338" align="aligncenter" width="515" caption="Handphone Jebod Kesayangan (koleksi pribadi)"]

1339525397686589712
1339525397686589712
[/caption]

Sudah memiliki sebuah perhiasan di jemari, eh masih mau memilikinya lagi untuk koleksi-an. Sehingga bisa dikenakan untuk ke pesta ini atau acara itu. Biar kelihatan dan dikatakan, kaya banget tuh orang! Lihat aja perhiasan di jemarinya, selalu saja berganti-ganti.

Udah punya kamera saku, eh lihat postingan teman yang kelihatan lebih keren dari hasil jepretan kamera saku malah tergiur sampai terbawa ke alam mimpi memeluk kamera DSLR. Akibatnya, banyak hal yang kecil dan sederhana yang dijumpai sehari-hari lupa untuk diabadikan karena masih asyk bermimpi terus punya DSLR biar foto-fotonya tambah keren. Padahal kata orang: bukan kameranya loh yang bikin fotonya keren, tetapi orang yang megang kameranya. Pakai kamera saku aja hasil fotonya sering bergaris kaya ular melingkar, apalagi nenteng kamera DLSR. Boro-boro dapat foto bagus malah sibuk nahan kamera karena terlalu berat di tangan, objeknya keburu kabur deh.

[caption id="attachment_182340" align="aligncenter" width="535" caption="Nokia Jadul (Koleksi Pribadi)"]

1339526447893480418
1339526447893480418
[/caption]

Yah memang selagi hidup keinginan memang selalu bermunculan bagai jamur di musim hujan. Meski tidak semua keinginan itu kesampaian toh telah merongrong ketenangan hati dan membuat hidup jadi tidak tentram.

13395271472117232350
13395271472117232350

Menghadapi aneka keinginan yang bertubi-tubi setiap saat bak pepatah, "besar pasak daripada tiang," terkadang terbersit keinginan untuk secepatnya beralih dari dunia ini karena ketika hidup dalam wujud roh, yang namanya keinginan-keinginan daging yang biasanya datang bertubi-tubi tidak bakalan muncul lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun