Hujan saat itu,
meredupkan sejumlah rindu,
Disaat kata-kataku dibekap pelukmu,
Kau semerbak pada pelukmu,aku hikmat pada ranggkulmu,
Disaat banyak hal yang ingin disampaikan,
Gagal lagi oleh isyarat hangatmu,
Entah mengapa hujan itu begitu mendukung pada dua anggan yang dipersatukan,
Tapi tak saling disampaikan,
Juga lentik-lentik guyurnya gugurkan asma dibeberapa rindu,
Lalu teduh datang tuk merapal hal yang keluh,
Kala hujan hilang,
Kitapun hilang pada terakhir dekapan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!