badai melambaikan selamat tinggal, namun dekapmu menyalakan gelap, menghangatkan beku
namun dekapmu saat lelah dan lelap cukup untuk menenangkan gelombang dan menyurutkan pasang
bersamamu aku menjadi pemimpi yang tidak perlu tertidur, karena berada dalam kesadaran menyegarkanku
bersamamu aku menjadi pendengar yang tidak perlu hingar bingar, karena setiap katamu adalah lirikmu adalah puisimu
bersamamu aku menjadi perasa yang tak habis dengan penasaran, karena setiap pelukmu, kecupmu dan titik puncakmu
adalah candu yang tak mengenal ruang waktu, tak ingin terganggu dan diganggu gugat.Â
karena ketidakterpisahan adalah hakikat.
berdua kita saling menyelami, palung terdalam jiwa yang kelam
berdua kita saling menerangi, relung jiwa yang suram temaram
berdua kita saling mengaliri, membasahi dan menyegarkan
segara-segara kehidupan butuh cinta, untuknya kita ada