Mohon tunggu...
Fajar Cahyono
Fajar Cahyono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hikmah di Balik Dilarangnya Berlebih-lebihan Mengkonsumsi Makanan dalam Islam

26 Februari 2018   20:57 Diperbarui: 26 Februari 2018   21:33 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Islam adalah agama yang sempurna. Semua aktifitas kita diatur dalam satu kitab suci yang mulia yang diturunkan Allah kepada orang yang mulia pula yakni Nabi Muhammad SAW. Al- Qur'an mengatur semua semua aktifitas manusia didunia ini, baik dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar, dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagi. Begitu pula dengan mengkonsumsi makanan dan minuman. Tentu sudah diatur didalam Al- Qur'an.

Firman Allah SWT dalam surat al- a'raf ayat 31 yang artinya

Makan dan minumlah kalian dan janganlah berlebih lebihan. Sesungguhnya Allah tidak  menyukai  kepada orang yang berlebih lebihan

Berlebih- lebihan merupakan salah satu perbuatan syetan yang harus kita jauhi, karena Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan baik itu dalam makan ataupun minum. Makanan dan minuman yang kita konsumsi merupakan suatu kenikmatan yang harus kita syukuri, karena masih banyak orang yang disekitar kita yang masih kelaparan dan kehausan. Lalu apakah yang masih membuat kita masih melalaikan nikmat Allah SWT dengan cara boros dan berlebih lebihan ???.

Dikutip juga dari Hadist Riwayat Nasa'i yang artinya :

Dari Amri Bin Syuaib dari ayahnya dan kakaknya berkata : Rasulullah SAW Bersabda : makan dan minumlah, bersedekahlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong (HR. An- Nasa'i)

Dari hadist diatas Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk makan dan minum akan tetapi jangan sampai berlebihan semuanya itu dan tidak sombong. Mengapa Allah SWT dan Rasulnya melarang kita untuk berlebih- lebihan dalam mengkonsumsi makanan atau minuman ??

  • Dilihat dari segi kesehatan
  • Makan dan minum secara berlebihan sangat tidak bagus untuk sistem pencernaan makanan didalam tubuh kita. Sebab lambung kita akan rusak apabila mencerna makanan dan minuman terlalu banyak masuk kedalam perut kita. Sehingga sitem pencernaan tidak lancar dan ujung- ujungnya kita akan mersakan sakit perut, mual, akibat rusaknya getah lambung. Disinilah mengapa Allah SWT dan Rasulnya melarang kita berlebih- lebihan dalam mengkonsumsi makanan atau minuman.
  • Dilihat dari segi Sosial (Bermasyarakat)
  • Makan dan minum secara berlebihan sangat dilarang sebab dengan berlebih- lebihan itulah yang membuat kita lupa akan kondisi masyarakat dan tetangga disekitar kita yang masih kekurangan untuk makan dan minum. Maka dari sinilah Allah SWT dan Rasulnya menganjurkan kepada kita semua untuk bersedekah. Sebab dengan bersedekahlah kita diajari untuk selalu peduli dengan kepada sesama manusia. Karena harta yang kita miliki tidak selalu menjadi milik kita semua, pasti diantara harta itu ada hak- hak orang lain yang memilikinya, kita mengeluarkannya dengan cara bersedekah.
  • Dilihat dari segi Akhlaq
  • Makan dan minum secara berlebihan meupakan akhlaq yang tercela dan sangat tidak pantas apabila kita makan secara bersama dengan orang lain. Karena orang lain akan mengatakan kepada kita rakus terhadap makanan. Selain itu Rasulullah menyuruh kita makan dan minum secukupnya sesuai dengan kebutuhan perut. Bayangkan dengan Rasulullah yang selalu berpuasa dan berbuka dengan 3 butir biji kurma itu saja sudah cukup, apalagi kita yang dizaman ini makanan dan minuman selalu tersedia. Maka perlu kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW untuk selalu mencontoh setiap apa yang beliau kerjakan. Sebab akhlaq beliau adalah al-Qur'an.
  • Dari semua paparan diatas maka dari sekaranglah kita haruis makan dan minum secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan perut, dan tidak sombong. Sebab berlebih- lebihan dan sombong merupakan perbuatan syetan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun