Mohon tunggu...
Faiz SalsaZ
Faiz SalsaZ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Faiz Sal buka Faisal

Si penyuka strawberry milk

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Kian, Kopinya Pemalang

23 Februari 2021   21:28 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:51 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kopi Kian, Kopinya Pemalang"

Gambar : produk olahan kopi kian

Berbicara tentang kopi memang tidak kurang dari berbagai sudut topiknya, beberapa waktu terakhir bisnis kopi kian digadang-gadang bagi kaum yang benar-benar tertarik di bidangnya maupun bagi pengusaha pendatang yang tak segan hanya coba-coba saja.

Banyak dilihat warung kopi yang didesain sedemikian rupa hingga cafe cafe elit yang berlomba menjual produk olahan kopinya. Salah satunya ialah Yusuf Wicaksono (27) menganggap potensi kopi lokal yang dimiliki Pemalang terutama dari daerah tempat tinggalnya memang tak kalah saing dibanding brand kopi kebanyakan. 

Ternyata Pemalang juga mempunyai jenis kopi dari berbagai desa di bagian Kabupatennya seperti kopi dari Desa Siremeng, Gunungsari, Penakir, dan masih ada lainnya. Secara autodidak mempelajari dunia perkopian dan dengan memanfaatkan lahan milik orang tuanya ia belajar tentang jenis-jenis kopi asal daerahnya.

Tak hanya itu ia juga bekerja sama dengan petani kopi di beberapa daerah tempat tinggalnya untuk kemudian mengolahnya menjadi seduhan kopi yang begitu nikmat cita rasanya. Atas kecintanya kepada kopi ia rela mininggalkan kesibukkan sebelumnya yang berprofesi sebagai pengajar di beberapa sekolah menengah atas di daerahnya dan memilih fokus di dunia kopi. Ia menelateni segala hal tentang kopi, tentang bagaimana kopi yang baik, layak dikonsumsi dan mana yang tidak. Dari kopi ia banyak menuai nilai dan arti kehidupan yang sangat berharga.

Baginya kopi tak layak disandingkan dengan kata sekedar, sekedar minuman yang habis diminum misalnya. Lebih dari itu kopi bisa menjadi apa saja tergantung siapa yang menikmatinya akan dipergunakan untuk apa.

Dituntut untuk bisa multitasking lantas tidak membuat semangatnya surut untuk tetap mempertahankan usaha kopi lokal olahannya. Dari mulai berkebun, memetik, proses setelah pemetikan, roasting, pengemasan, hingga penyeduhan sampai kopi siap dinikmati ia lakukan dengan tangannya sendiri.

"Tentang bagaimana kita menyayangi karya Tuhan, dan mensyukuri semua yang telah Tuhan berikan, sediakan, yang mana percayalah, tak satupun dari karya-Nya adalah tanpa manfaat" ujarnya.

Kedai Kopi yang dinamakan Kopi Kian, dimana Kian merupakan nama dari Putranya dirintis sejak setahun yang lalu. Sebetulnya ia sudah memulai usaha kopi kemas sejak 3 tahun belakangan yang mulanya bernama Gubukopi hingga akhirnya diganti menjadi Kopi Kian.

Dalam sebuah bangunan yang berlokasi di Jl Bandingan, Moga, Kabupaten Pemalang didesain begitu nyaman untuk yang hanya menikmati sajian kopi atau berdiskusi guna menambah relasi. Di kedai ini memang hanya menyediakan olahan kopi lokal asal beberapa daerah di Kabupaten Pemalang.

Bahkan olahan kopinya sudah sampai luar negeri karena mengenal Kopi Kian melalui media sosial seperti instagram. Kopi olahannya sudah sampai ke berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara seperti Finlandia, Brunei Darussalam, dan Filiphina.

Usahanya tentu sudah mengalami pahit manis layaknya cita rasa kopi olahannya. Namun ia tetap berpegang teguh ingin mengangkat pamor kopi lokal dari Pemalang agar bisa dikenal hingga berbagai penjuru dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun