Belakangan ini marak beredar sebuah gambar ataupun sebuah video tentang seorang pelajar yang tidak memiliki etia sopan santun terhadap guru mereka sendiri, mereka menganggap bahwa guru mereka itu temannya sendiri yang dengan mudahnya mereka mempermainkan, bahkan sampai menantangnya hanya karena mereka merasa sudah dewasa. Hal isi sering terjadi dikalangan pelajar yang sudah menduduki jenjang SMA/SMK. Dan yang sering menjadi korban ialah seorang guru perempuan khususnya yang masih muda, tetapi bukan hanya guru perempuan saja para guru laki-laki juga tidak luput dari masalah ini, contohnya kemarin sekitar 2 bulan yang lalu beredar video tentang beberapa murid yang membully seorang guru yang sudah tua seakan-akan guru tersebut adalah temannya sendiri dan itu ditertawakan oleh seluruh siswa yang ada dikelas itu, dan hal ini menjadi viral di media sosial dan setelah ditelusuri ternyata siswa yang bersangkutan tersebut merupakan pelajar di sebuah SMK swasta yang ada di kota Kendal dan mirisnya lagi setelah ditindak lanjuti oleh pihak sekolah dengan entengnya mereka bilang semua itu hanyalah candaan semata. Betapa tidak bermoralnya pelajar saat ini.
 menyikapi hal tersebut akhirnya timbul beberapa pertanyaan tentang apa penyebab semua ini bisa terjadi?, dan kenapa mereka bisa semudah itu mempermainkan seorang guru?. Ternyata semua itu bisa terjadi karena beberapa faktor. Yang pertama kurangnya pendidikan moral dan yang kedua karena salah pergaulan, sehingga mereka cenderung menjadi pelajar yang tidak ber-etika, hal ini juga dipenharuhi oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya yang tergolong lingkungan yang kurang menjunjung etika sopan santun sehingga para pelajar tersebut terpengaruh dengan hal tersebut. Padahal di dalam filsafat pendidikan sudah disebutkan bahwa seorang pelajar harus bisa menjaga sopan santun terhadap guru dan sebagai seorang pelajar wajib hukumnya menhormati dan memuliakan guru karena di dalam ilmu filsafat itu ada yang namanya keharmonisasian, dalam hal ini yang masih dikategorikan hamoni dalam pendidikan ialah seorang murid tidak melupakan jati diri seorang guru yang merupakan pendidik yang harus senantiasa dihormati walaupun guru tersebut usianya lebih muda atau bahkan sudah tua maka kita wajib untuk menghormatinya.
Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang yang lebih tua untuk mengajari bagaimana cara ber-etika dan jika kita masih menjadi pelajar jangan sampai kita melupakan jati diri seorang guru yang merupakan pendidik yang bertugas mencerdaskan anak bangsa.