Mohon tunggu...
faizolakbar
faizolakbar Mohon Tunggu... Insinyur - Mahasiswa Teknik Metalurgi ITB

Mahasiswa Teknik Metalurgi ITB 2017

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Human LED Kampus, Ajang Pamer Tanpa Makna

23 Juli 2019   16:40 Diperbarui: 23 Juli 2019   16:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiap mahasiswa memegang dua lembar kertas. Sumber : Prabu Unpad 2018

Menjelang tahun ajaran baru, hampir setiap jenjang pendidikan mengadakan masa orientasi terhadap siswa maupun mahasiswa barunya, terlebih pada jenjang Pendidikan tinggi strata satu. Pada jenjang Pendidikan tinggi atau lebih sering dikenal perkuliahan, perbedaan yang mencolok ada pada sistem pendidikan dan kehidupan siswanya.

Perbedaan yang tinggi antara kehidupan siswa dan mahasiswa menjadikan dasar diperlukanya masa orientasi yang lebih komprehensif. Dengan kehidupan perkuliahan yang cenderung menuntut kemandirian dan kemampuan untuk bekerja sama maka dibentuklah berbagai kegiatan orientasi yang mampu memupuk nilai-nilai tersebut.

Banyak dari kampus-kampus di Indonesia yang masih melakukan kegiatan orientasi yang menurut penulis tidak berguna. Salah satu kegiatan itu ialah Human LED atau sering disebut formasi mozaik.

Formasi Mozaik atau Human LED merupakan kegiatan yang melibatkan hampir seluruh mahasiswa baru pada perguruan tinggi tersebut untuk melakukan sebuah pertunjukan formasi untuk membuat sebuah tulisan atau gambar tertentu ketika formasi dilihat dari udara atau dari atas. Banyak dari mahasiswa memilih kegiatan human LED karena dianggap mampu memupuk nilai kerjasama dan disiplin.

Tetapi alih-alih memupuk nilai-nilai kerjasama dan kedisiplinan, Human LED malah menghasilkan berbagai masalah baru.

Berbagai masalah yang dihasilkan dari Human LED atau formasi mozaik antara lain adalah :

  • Sampah
    Untuk mengakomodir sebuah formasi mozaik diperlukan kertas A3 atau beberapa kampus menggunakan tampah yang diwarnai sebanyak jumlah mahasiswa baru. Jadi semisal ada lima ribu mahasiswa baru maka diperlukan 5.000 kertas A3 untuk dua warna (bolak balik) dan apabila formasi yang diinginkan memerlukan lebih dari dua warna maka angka 5000 kertas tadi dapat berlipat dua hingga tiga kali lipat. Setelah formasi selesai kertas pun tidak berguna lagi, sangat sedikit mahasiswa yang memanfaatkan kertas tersebut sebagian besar berakhir di tong sampah.

  • Menambah beban biaya pengeluaran mahasiswa baru
    Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari mahasiswa berasal dari keluarga kurang mampu, terlebih pada awal perkuliahan tentu akan sangat banyak biaya yang dikeluarkan seperti biaya sewa kamar kos, biaya membeli peralatan sehari-hari dan tentu biaya UKT yang wajib dibayarkan ke kampus. Keperluan yang dipakai untuk human led di kebanyakan kampus dibebankan langsung kepada mahasiswanya, uang senilai 3000 -- 5000 rupiah bukanlah nilai yang kecil bagi sebagian mahasiswa.

Berdasarkan penelusuran penulis, tidak ditemukan adanya kegiatan Human LED atau formasi mozaik dalam proses orientasi mahasiswa di kampus-kampus ternama dunia, seperti harvard, oxford dan cambridge. Pada kenyataanya kampus-kampus ternama tersebut juga menduduki urutan atas kampus-kampus terbaik dunia. Tentu penyebab tingginya kualitas kampus tidak hanya berasal dari acara orientasinya, tapi bukan berarti acara orientasi kampus tidak berpengaruh. 

Ketika kita ingin meneladani suatu hal, dalam konteks ini kampus top dunia. Mulailah dari hal-hal kecil dan sederhana, dimulai dari pola pikir yang salah satunya dapat dibentuk dari proses orientasi mahasiswanya. Tidak perlu terburu-buru menuntut pemerintah meningkatkan fasilitas kampus ataupun dana penelitian, kedua hal tersebut memang benar dapat meningkatkan kualitas kampus. Tetapi apabila tidak didasari dengan pola pikir atau paradigma yang tepat, tentu peningkatan fasilitas kampus tidak akan mampu berdampak secara optimal. Tetapi apabila pola pikir telah tepat, entu tidak akan mudah menyerah karena ketertinggalan sarana dan prasaranan.

Maka dari itu diperlukan inovasi dalam kegiatan orientasi, sehingga nilai-nilai yang ingin disampaikan ke mahasiswa baru dapat tercapai tanpa harus muncul efek negatif, baik itu terhadap manusianya maupun lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun