Mohon tunggu...
KKN GIAT UNNES DESA TONOBOYO
KKN GIAT UNNES DESA TONOBOYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami merupakan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Angkatan tahun 2019. Sekarang kami sedang melaksanakan UNNES GIAT Angkatan 3 di Desa Tonoboyo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Sampah Organik yang Berasal Dari Bank Sampah menjadi Kompos Tanaman Obat Keluarga di Desa Tonoboyo

1 Desember 2022   07:55 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah kerja Nyata (KKN) atau GIAT UNNES yang merupakan program MBKM dilaksanakan selama 60 hari terhitung sejak tanggal 17 Oktober hingga 17 Desember 2022. Salah satu program kerja yang diimplementasikan yaitu pembuatan pupuk organik  dengan memanfaatkan sampah organik yang berasal dari bank sampah. Program ini dilakukan di Dusun Krajan III Desa Tonoboyo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

Pembuatan kompos ini dimentori oleh Ibu Muthiah yang merupakan Ketua PKK Desa Tonoboyo. Kegiatan ini memanfaatkan bank sampah sebagai media pelaksana maupun wadah untuk memudahkan koordinasi antara mentor dengan pelaksana kegiatau atau masyarakat. Sebelum melakukan sosialisasi yang melibatkan masyarakat, sebelum itu kami melaksanakan kegiatan eksperimen sebagai tahapan awal dalam mengaplikasikan pembuatan kompos dari sampah organik. 

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik ini meliputi sampah organik dengan total 500 gram terdiri dari sisa sayuran, sisa nasi, sekam padi, dan bioaktivator efektif mikoorganisme (EM4) 30 ml. Adapun alat yang digunakan meliputi wadah atau ember. Sasaran program kerja pembuatan kompos organik ini yaitu masyarakat warga Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Proses pembuatan pupuk organik dimulai dari mengumpulkan sampah organik yaitu sisa sayur-sayuran, sisa nasi, dan sampah organik lainnya. Pemilihan sampah organik ini didasari dari ketersediaan sampah di bank sampah maupun yang tersedia di masing-masing rumah. Kemudian sampah organik tersebut dipotong ukuran kecil sekitar 1-2 cm, hal ini fungsinya agar proses pengurain bahan organik lebih cepat, karena pada dasarnya proses pengomposan akan lebih cepat untuk bahan yang berukuran kecil, hal ini dikarenakan semakin luas bahan yang tersentuh dengan bakteri dari bioaktivator EM4. Namun jika bahan yang digunakan tidak terlalu keras maka tidak perlu dipotong terlalu kecil karena bahan yang terlalu kecil dan mudah hancur memiliki kandungan air yang banyak sehingga kelembabannya menjadi terlalu tinggi dan bakteri tidak akan mengurai bahan tersebut. Setelah itu potongan sampah organik diletakkan diwadah atau ember dan dicampurkan dengan sekam padi, dan bioaktivator efektif mikoorganisme (EM4) 30 ml kemudian diaduk hingga bahan tercampur rata. Sekam padi menjadi salah satu bahan yang ditambahkan dalam pembuatan kompos organik karena mikroorganisme membutuhkan kandungan dalam sekam padi untuk mempercepat proses pelapukan. Berikut merupakan kegiatan dalam pembuatan kompos organik :

1.  Membakar sekam padi

2. Mengaduk semua bahan-bahan pembuatan kompos

Dok. pribadi
Dok. pribadi

3.  Proses pembuatan minggu ke-3

Dok. pribadi
Dok. pribadi

4. Kompos selesai dan siap untuk digunakan pada tanaman TOGA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun