Mohon tunggu...
Faiz Amiruddin
Faiz Amiruddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Stiba Ar-Raayah

Peneliti Ilmu Bahasa Pemula Fiqih Syafi'i Penggiat Ilmu Aqliyyat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keesaan Allah Menurut Pandangan Akal

19 September 2022   15:55 Diperbarui: 7 Oktober 2023   16:53 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Faiz Amirudin Syarief (Mahasiswa Stiba Ar-Raayah)

Karunia yang Allah swt berikan kepada manusia itu bukan satu, melainkan banyak dan beragam. Salah satu dari sekian banyak nikmat tersebut adalah nikmat akal yang merupakan media untuk berpikir dan menalar. Dengannya manusia memiliki ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan makhluk Allah swt lainnya, yaitu berpikir. Ia mengantarkan manusia untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, sehingga akal dipandang sebagai salahsatu dari sumber ilmu.   Yang dimaksud dengan sumber ilmu pengetahuan adalah hal-hal yang diyakini secara pasti sebagai sumber bagi manusia untuk meraih ilmu. 

Dalam tradisi Islam, sumber ilmu ada 3 macam terdiri dari wahyu , akal yang benar dan panca indera yang sehat. Hal ini berbeda dengan tradisi filsafat Barat yang mewarisi dua aliran besar dalam epistemologi ilmu, yaitu aliran rasionalisme yang menekankan peran akal (reason) sebagai sumber ilmu pengetahuan dan aliran empirisisme (sense experience) yang memfokuskan pengalaman inderawi manusia sebagai jalan menuju sumber pengetahuan. (Darwis Sulaiman, Filsafat ilmu pengetahuan, halaman 64).

Dalam Islam, akal mempunyai peran yang sangat penting. Itu ditandai dengan penyebutan kalimat akal sebanyak 49 kali dalam al-Quran. Jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit dibandingkan konsep-konsep lain yang disebutkan oleh al-Quran. Dari semua ayat tersebut, kita mendapatkan petunjuk bahwa akal membawa beberapa faidah.

Pertama, akal berfungsi untuk memahami dan mendapatkan  makna yang dikandung al-Quran. Karena posisi al-Quran sebagai mata air ilmu bagi manusia, maka dengan mentadaburinya secara otomatis manusia akan diantarkan kepada ilmu yang sangat luas. Diantara ilmu tersebut bisa ditemukan melalui ayat kauniyyah Alah swt.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Q.S al-Baqarah: 164).

Kedua, akal berfungsi untuk mengambil hikmah dan pelajaran. Fungsi ini menjelaskan peran akal sebagai wasilah bagi manusia untuk memahami fenomena yang telah terjadi di masa lampau ataupun yang tengah dialaminya, untuk diambil ibrah sebagai perbaikan di masayang akan datang. Firman-Ny


"Dan mereka berkata: "Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". (Q.S al-Mulk: 10)

Fungsi akal yang ketiga dan tidak kalah pentingnya adalah akal sebagai alat untuk menjaga diri manusia dari perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah swt.

"Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)." (Q.S al-An'am: 151).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun