Mohon tunggu...
Muhammad Faizal Fathurrohim
Muhammad Faizal Fathurrohim Mohon Tunggu... Guru - Imajinasi dan Inspirasi Harus Ditulis dan Dipublikasikan

Dosen, Guru, dan Praktisi yang selalu siap mengabdi untuk bangsa Indonesia Ig: faizalftrh26

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Ayo Bangun dari Mimpi Buruk

1 Januari 2022   00:13 Diperbarui: 1 Januari 2022   02:51 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bola.kompas.com

01 Januari 2022 adalah partai Final AFF Suzuki 2020 Leg-2. Pada Leg-1 Indonesia di luar dugaan harus takluk 0-4 tanpa balas oleh Thailand. Jika kembali gagal juara maka Thailand telah sukses menjadi mimpi buruk Indonesia di gelaran akbar terbesar se-Asia Tenggara dengan 4 kali kegagalan. Hal ini menjadi evaluasi besar bagi pelatih asal Korea Selatan Shin Tae Yong jika ingin menjadikan Indonesia Juara.

Indonesia harus minimal menang selisih 4 gol untuk memaksa Thailand adu jotos melalui babak adu penalti untuk memastikan gelar juara. Dalam dunia sepak bola tidak ada yang mustahil, mengingat bola itu bundar. 

Indonesia wajib melakukan serangan seporadis guna mengejar ketertinggalan layaknya permainan Thailand pada Leg-1. Indonesia diperkirakan akan tampil menyerang sejak menit awal pertandingan. Sayap-sayap garuda muda tetap menjadi andalan dalam melakukan serangan balik maupun sebagai second line dalam urusan mencetak gol.

Hanis Sagara sangat diharapkan oleh publik sepak bola tanah air menjadi starter XI sebagai seorang finisher tunggal atau berduet dengan Ezra Walian dan Dedik. 

Mengingat performa Hanis Sagara lebih banyak menciptakan peluang dibanding striker lainnya. Akan tetapi Ezra Walian unggul dengan torehan dua gol. Dalam urusan gol, justru Indonesia lebih sering mencetak gol dari second line baik melalui Irfan Jaya (4 gol) maupun dari Witan (2 gol).

Thailand tentu saja tidak akan bermain bertahan. Semangat juang tim Gajah Putih sebagai raja Asia Tenggara sudah tidak usah diragukan lagi. Mereka akan tetap mengandalkan permainan cantik dari sang kapten Chanatip Songkrasin yang dengan indahnya mengatur ritme permainan ditengah lapangan. Selain itu, bahkan sang kapten bisa menjadi sebagai seorang finisher yang tajam jika Teerasil Dangda mengalami pressing ketat dari Fachrudin.

Kunci permainan dalam mengalahkan Thailamd adalah tetap tenang dalam menjaga penguasaan bola serta jangan terburu melakukan umpan jauh. Tetap minimalkan pelanggaran di dekat kotak penalti, tentu kita tahu eksekutor bola mati Thailand sangat baik. Permainan satu dua dengan memanfaatkan Witan sebagai bola pantul serta over lapping dari Asnawi Mangkualam bisa sebagai opsi lain untuk menyerang. Irfan Jaya oun dapat diandalkan di sisi sayap kiri yang bisa saja bertukar posisi dengan Egy.

Permainan cepat Thailand juga jadi fokus utama untuk gelandang bertahan dalam memutus rangkaian umpan-umpan pendek Thailand. Kemungkinan Dewangga dan Rahmat Irianto jadi opsi utama untuk tetap berada di area tengah. Opsi lebih menyerang di area tengah dapat dilakukan. Indonesia bisa memasang Evan Dimas yang berdiri di depan atau di belakang Witan sebagai seorang finisher dari second line serta pengatur ritme permainan.

Tetap optimis dan yakin Garudaku. Tetap jaga mental juara dan jangan putus asa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun