Mohon tunggu...
faizal ikbal
faizal ikbal Mohon Tunggu... Penulis - Saya senang menulis

Mengamati fenomena empiris dan merangkainya dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

75 Tahun HMI, antara Arah Baru atau Arah Elit

5 Februari 2022   16:07 Diperbarui: 5 Februari 2022   16:14 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo diesnatalis Himpunan Mahasiswa Islam ke-75 (Dok HMI)

Sebelum menyiyir, alangkah baiknya kita mengucapkan selamat Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Islam yang ke-75. Biasanya, setelah pengucapan selamat akan dilangsungkan dengan  kalimat harapan. Tetapi, kalimat harapan dari Nyiyir ini, akan diisi pada bagian akhir. Dan Jangan lupa juga, untuk letakkan foto terbaikmu di twibbon perayaan milad untuk meyemarakkan  hari lahir HMI.

Next, kalian pasti masih ingatkan, kegiatan spektakuler yang diprakarsai Bidang Pembangunan Demokrasi Politik dan Pemerintahan PB HMI pada bulan kemarin di semarang.! Namanya juga kegiatan, pasti ada sambutan-sambutanya.

Sambutan yang pertama, disampaikan oleh Kakanda Ilham Fadli, Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi Politik dan Pemerintahan PB HMI. begitu dipanggil MC, ketua bidangnya langsung menuju Podium Minimalis Stainless berwarna gilap putih dan black, yang memiliki panjang 107cm dan luasnya 50cm, sedikit melengkung dibagian tengah, dan dilengkapi Mickrofon.

Tiba di atas podium, dengan terang pak kabid menyampaikan, Program Sekolah Demokrasi Politik (SDP) ini, mengambil titik simpul pada riak-riuk kontestasi politik Indonesia 2019 yang lalu. Sehingga, kita memikirkan semacam adanya gerakan alternatif untuk menjaga demokrasi dan merawat kebhinekaan kita.

Setelah ketua bidang, giliran pak ketum PB HMI, (Tum Raihan). Memberikan sambutan yang sangat moncer dengan beragam perspektif teoritik, mulai dari demokrasi hingga politik kekuasaan dan itu sungguh komprehensif. Tapi jujurly, ada yang kaku dan sangat formal dalam sambutannya, berasa kayak di dalam ruang kelas kuliah. 

Benar kata pak gubernur yang punya jawa tengah hari itu, ketum bicara seolah-olah memberikan kuliah umum pada mahasiswa. Analisis kotor penyiyir. Sebenarnya, pak Ganjar ingin bilang begini, kalau tujuan sekolah demokrasi politik (SDP) adalah memindahkan ruang kelas kuliah peserta SDP dari kampus mereka ke semarang, mending jangan digelar.

Tetapi misalnya, sekolah demokrasi politik menjadi wadah mengagregasi gagasan kader Himpunan Mahasiswa Islam, tentang merosotnya demokrasi Hari ini, sekaligus menyiapkan rules model baru berdemokrasi yang menjunjung tinggi hak-hak sipil, maka indonesia dan dunia akan menggangukkan kepala sambil bertepuk tangan atas semua itu.

kalau sedikit, menyitir gagasan tum Raihan saat sambutan. harusnya, ketum lebih konteks memberikan pemetaan pemikiran tentang demokrasi indonesia yang sedang terjun bebas. Sedikitnya, mungkin ketum blak-blakan mengutip buku '' Demokrasi Di Indonesia Dari Stagnasi Ke Regresi ? '' yang di editori Thomas Power dan Eve Warbuton.

Buku yang sempat di iklankan, lewat instastori akun instagramnya ketum beberapa bulan lalu. sudah pasti, narasi lintasan demokrasi indonesia dalam buku itu dinikmati betul. Case study, yang disuguhkan buku itu, masih hangat dengan kondisi demokrasi kita yang tengah melaju ke arah regresi. 

Contohnya, kekuasaan yang cenderung melalukan taktik politisasi terhadap lembaga penegak hukum. Fenomena, penangkapan aktivis masyarakat sipil adalah jurus memperlemah demokrasi dan mendorong adanya kekuatan oligarki di indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun