Untuk sahabatku Gus Pras,
Teringat kelibatan memori saat lentera itu bergantian dijaga
cahya lentera menyara semangat Sumpah Pemuda
Namun, kini renjana itu terdistraksi
terdistorsi oleh embusan-embusan angin Sang Muda
Gus Pras, tiadalah engkau bersusah nan gundah
sebab tempat berpijakmu sudahlah padat
gandum dan padi bertumbuh tanpa banyak peluh
sedang aku ingin ke sana untuk mengaduh
keluh dengan cepat terbasuh
Guratan jiwa memang tiada yang tahu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!