Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenali Seseorang dengan Kepribadian INTJ

13 April 2018   19:00 Diperbarui: 13 April 2018   19:17 11622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari pixabay.com

Pandai menahan emosi

Seorang INTJ sangatlah pandai dalam mengendalikan emosi mereka. Penulis pun termasuk orang yang susah marah sama orang lain, kecuali memang orang itu menyakiti hati penulis ataupun sering menggangu waktu penulis untuk sendirian (me time). Bahkan ada yang bilang INTJtidak memiliki emosi.

Pendiam

Sama seperti kebanyakan introvert lainnya, INTJ juga pendiam. Meskipun tidak semua introvert itu pendiam. Tetapi umumnya INTJ itu irit dalam hal berbicara. Mereka hanya akan antusias berbicara dengan topik pembicaraan yang menarik dan informatif. INTJ lebih suka menghabiskan waktu sendiri untuk mengisi energi mereka, seperti membaca buku atau menontton film di laptop daripada melakukan aktivitas di dalam keramain.

Pendegar yang baik

Seorang pemikir umumnya memang lebih sedikit berbicara karena mereka lebih suka mendengar dan mengamati apa yang diungkapkan lawan bicaranya dan jika lawan bicaranya.

Kurang sensitif

Dikarenakan INTJ seorang pemikir membuat mereka menjadi kurang sensitif, kaku, dingin, dan kurang peka. Bahkan, sulit membedakan apakah suasana hati mereka sedang sedih, gembira, atau kecewa. Karena mereka selalu mengeluarkan ekspresi yang sama. Dahulu penulis pernah seperti ini namun semakin dewasa penulis telah menjadi lebih sensitif, tidak kaku , dan cukup peka.

Kesulitan mengekspresikan perasaan dan kasih sayang

INTJ biasanya kesulitan dalam mengungkapkan perasaan mereka, bagi mereka perasaan itu dianalisa bagaikan teori. Mereka tidak mudah mengatakan "aku cinta kamu". Mereka akan memastikan terlebih dahulu tentang kebenaran perasaan mereka. Apakah perasaan ini cinta atau hanya sekedar suka saja. Namun jika telah benar-benar mencintai seseorang, mereka menjadi sangat setia kepada seseorang

Sama halnya yang terjadi kepada penulis, penulis mencitai sesorang hingga sekarang namun tidak berani mengungkapkannya seperti dalam film teman tapi menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun