Mohon tunggu...
Faizal Amin Haderi
Faizal Amin Haderi Mohon Tunggu... Nahkoda - A learner Is Always Be Learner

Menurut saya menulis itu adalah bagian dari belajar karena untuk bisa menulis harus membaca, nah dengan membaca akan menambah pengetahuan kita dengan menulis semakin menajamkan pengetahuan tersebut. Mohon tanggapan dan koreksi nya. Bismillah.\r\n\r\nMore about me : https://www.instagram.com/faizalaminhaderi/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saya Dulu Punya Prinsip, Sekarang?

30 November 2012   10:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13542729651514564135

Seorang dosen bertanya kepada kami mahasiswanya “ siapa yang pernah merasakan sangat bersemangat awalnya, berfikir bisa memberikan kontribusi kearah yang lebih baik, punya idealisme tinggi, namun terbentur dengan keadaan yang tidak mendukung, sehingga tenggelam bersama arus yang membawa impiannya”.

Entahlah apa tujuan sang dosen menanyakan pertanyaan itu, dan mengulangangnya hingga tiga kali. Sepertinya sangat berharap ada jawaban dari para mahasiswa/i nya.  Akhirnya saya angkat tangan. “saya pak, awalnya saya ingin menjadi PNS adalah ingin merubah berbagai ketidak beresan yang sering saya jumpai dilapangan. Tapi dalam kenyataannya saya terbentur dengan lingkungan birokrasi yang tidak saya bayangkan sebelumnya rumit dan berbelit-belit”

Sang dosen mengangguk, Hmmmm PNS jawabnya, ada pengalaman yang lain? Ujarnya mencoba mencari jawaban dari mahasiswa yang hadir selain PNS. Hening tidak ada yang menambahkan.

Sang dosen pun menanggapi “ Begitulah kalau idelaisme sudah dibenturkan dengan kebutuhan, akan ada pergulatan batin, yang memaksa kita memilih. Bertahan walau harus dikucilkan atau melebur bersama dalam tawa berbagi sampingan “.

---

Hari itu saya beranikan menghadap atasan yang sudah dapat promosi ditempat yang baru. Artinya ditempat yang lama butuh pengganti yang baru.

Setelah dipersilahkan duduk, terlebih dulu saya ucapkan selamat atas promosi yang sudah beliau dapatkan, “selamat ya pak, atas promosinya “.

“iya terima kasih” jawabnya singkat.

“ada apa” tanya beliau

“begini pak, adakah kemungkinan saya yang menggantikan bapak disini”?

Beliau yang sedang minum, terlihat sedikit kaget, dan meminta tolong agar diulang, “bagaimana-bagaimana?” adakah kemungkinan saya untuk menggantikan bapak disini? Ujarku mengulangi

Sekarang golongan apa? III/b pak

Masa kerja? 5 tahun dipotong tugas belajar 2 tahun

“Oke saya akan berikan rekomendasi, tapi kamu manouver sendiri ke pusat ya” katanya

Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, terlepas hasilnya nanti.

Saya perhatikan kamu orang yang punya prinsip,

Punya prinsip itu bagus, saya dulu juga punya prinsip, kerja ya kerja, tidak pernah cari-cari sampingan. Tapi lambat laun karier meningkat, tanggung jawab bertambah. Katakanlah kita tidak butuh, tapi anak buah kita?

Itu juga harus difikirkan. Ujarnya

Jadi seorang pimpinan itu harus fleksibel, ke pusat (Jakarta) kita harus pendekatan, ada setoran kalau diminta, ada perhatian, oleh-oleh, hadiah, supaya hubungan kita baik.

Kalau kita terlalu kaku, seperti kemarin waktu kamu ikut pelatihan, saat panitia meminta uang sharing ke peserta, hanya kamu yang tidak memberi, itu kan membuat kita jadi bahan pembicaraan orang, terlalu lugu lah, anak kemarin sore lah. Masak diminta sharing saja tidak ada, siapa pimpinanannya, kurang basis dia punya anak buah. Saya juga yang malu

Bagaimana nanti kamu punya anak buah, akan lebih banyak lagi masalah yang akan kamu hadapi, semakin besar organisasi yang dipegang semakin beragam juga masalahnya.

Makanya sekarang saya lebih fleksibel, mengalir mengikuti arus, yang penting tidak berlebih-lebihan.

Ingatan saya langsung tertuju pada pertanyaan dosen ku dulu, dalam hati saya bertanya “inikah salah satu benturan yang harus dihadapi, tekanan dari atas dan bawah yang siap menggerus kejujuran yang selalu dijaga selama menjadi abdi negara? ”

Baik pak, terima kasih atas perhatian dan rekomendasinya, saya akan belajar lagi mengenal lingkungan pak. Ujarku sembari berdiri dan menyalami bekas pimpinanku tersebut.

Salah satu prinsip yang saya pegang sampai saat ini adalah membaur tapi tidak melebur. Prinsip ini membuat kita hati-hati dalam bertindak.

Semoga bermanfaat. Selamat Berakhir Pekan

---

Minyak dan Air ( Sumber gambar)

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun