[caption id="attachment_250295" align="aligncenter" width="640" caption="KM. Batam Baroe Kandas di Perairan Selat Riau (dok.pribadi)"][/caption]
Kabut asap yang melanda daerah Kepuluan Riau dan sekitarnya beberapa hari ini menyebabkan jarak pandang dalam bernavigasi dilaut sangat terbatas, salah satu Kapten kapal mengeluhkan kondisi ini, “susah pak, jarak pandang hanya 20 meter aja, sangat membahayakan untuk kapal yang berlayar”
Rabu(19/06) malam sekitar pukul 23:00 wib, sebuah kapal bernama KM. Bintang Baroe kandas di perairan selat riau, dengan koordinat 01’08. 07 Utara – 104’ 14.92 Timur. Kapal dengan ukuran Gross Tonnage (GT) 173 berjenis kapal kayu ini bertolak dari Singapore dengan tujuan Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Riau ini membawa muatan barang kebutuhan sehari-hari.
Saat kami mengecek langsung kondisi di lapangan, kapal tersebut masih duduk manis di karang dan cenderung miring ke kanan.
Sebagaian muatan kapal yang kandas sudah di bongkar dan di pindahkan ke kapal yang lain, untuk menambah daya apung kapal serta menghindari kerusakan barang akibat busuk.
[caption id="attachment_250296" align="aligncenter" width="480" caption="Proses Pemindahan Muatan (dok.pribadi)"]
Hingga pukul 16 sore kemarin Puluhan ton apel dan beras sudah berhasil di pindahkan, namun kapal belum berhasil lepas dari kandas.
Lokasi yang cukup dekat dengan tempat tinggal masyarakat membuat para nelayan yang berada disekitar kapal tersebut mengerumuni lokasi kejadian, bahkan beberapa warga terlihat mengambil muatan kapal seperti beras yang sudah mulai rusak terendam air.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, sebanyak dua belas ABK dalam keadaan sehat. Pemilik kapal PT. Takari Raya yang berdomisili di Tanjungpinang, seudah mengirimkan armada kapalnya ke lokasi kejadian untuk membantu evakuasi kapal, muatan dan ABKnya.