Mohon tunggu...
Faizal Amin Haderi
Faizal Amin Haderi Mohon Tunggu... Nahkoda - A learner Is Always Be Learner

Menurut saya menulis itu adalah bagian dari belajar karena untuk bisa menulis harus membaca, nah dengan membaca akan menambah pengetahuan kita dengan menulis semakin menajamkan pengetahuan tersebut. Mohon tanggapan dan koreksi nya. Bismillah.\r\n\r\nMore about me : https://www.instagram.com/faizalaminhaderi/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajarlah Berfilsafatlah dan Gapai Kebahagiaanmu

26 Oktober 2017   16:51 Diperbarui: 26 Oktober 2017   16:59 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin banyak belajar semakin mengerti tapi setelah itu akan semkin bingung. Bingung tanda mengerti. Karena seorang ilmuwan itu pada hakikatnya adalah orang yang terus mencari dan menggali pengetahuan. Dia tidak pernah puas dengan pengetahuan Karena pengetahuan itu tidak pernah ada habisnya. Jadi belajar itu tidak hanya satu jenis pengetahuan saja. Harus banyak pengetahuan.

Dalam filsafat dikenal 3 pendekatan yaitu, ontologi yaitu fikiran kritis yang memperatanyakan eksistensi, kemudian epistimologi yaitu alur dan tata cara pencarian sumber pengetahuan kemudian  aksiologi yaitu mencari tahu manfaat pengetahuan.

Dalam diri setiap ilmuwan atau orang yang senang mencari pengetahuan harus tertanam sifat filsafat ini. Harus ontology, harus kritis, kritis yang radikal yang sampai ke akarnya. Lalu dalam pencarian sumber pengetahuan tersebut harus mempunyai tata cara dan polanya. Lalu rasakan manfaatnya. Adakah manfaat ilmu tersebut untuk kebahagiaan? Kalau belum gali lagi dan lagi. Sehingga memang filsafat itu tidak ada akhirnya.

Saat kuliah atau saat belajar itulah kesempatan kita untuk bersikap kritis, bila perlu sampai radikal, sampai ke akarnya, Karena memang disanalah sarana otak kita untuk belajar dan belajar. Karena saat di dalam Pendidikan itu pula kita bisa bebas tanpa kepentingan, saat kedewasaan kita mengajak untuk tidak berfikir untung rugi, nah pola fikir kritis itu belum tentu bisa digunakan dalam dunia kerja. Karena dalam dunia kerja ada banyak kepentingan. Perbedaan antara dua dunia inilah yang harus selalu diseimbangkan.

Lalu dalam proses belajar kita akan juga dihadapkan pada kebingungan kebingungan, nah dengan belajar filsafat diharapkan tidak lagi ada kebingungan Karena kalau bingung berarti otaknya mulai belajar, dan dalam filsafat memang kita harus sampai kepada tahap merasakan manfaat untuk memberikan umpan balik mempertanyakan lagi.

Nah pertanyaannya apabila kita sudah cukup dengan manfaat yang kita rasakan dari pengetahuan yang kita pelajari dan gali apakah proses kritis itu berakhir?

Logis memang, Karena apabila pendekatan filsafat itu menjadi semacam tahapan atau level, pada tahap satu ontology, tahap 2 epistimologi dan tahap 3 adalah aksiologi. Tapi benarkah ke3 pendekatan ini merupakan sebuah tahapan?

Memang filsafat itu memotivasi orang untuk terus belajar dan belajar, terus menggali kemampuannya untuk menemukan pengetahuan yang terserak di dalam jagad semesta, namun memang harus menggunakan usaha dan kesinambungan. Namun memang menurut saya tetap ada batasannya. Misalnya saya percaya bahwa sumber ilmu pengetahuan itu adalah dari Tuhan. 

Nah ada orang yang memperdebatkan Dzat tuhan dan lain sebagainya, tapi dalam agama islam, kita tidak diperkenankan untuk mempelajari Dzat tuhan. Nah kalau sudah begitu maka carilah pengetahuan yang lain, masih banyak hikmah yang terserak di lain tempat, dilain bidang. Ingat bahwa dalam filsafat juga disebutkan bahwa akal manusia tidak akan mampu mempelajari semua pengetahuan,kecuali sebagian kecil saja. Jadi Dzat Tuhan itu menjadi hal yang diluar akal manusia.

Saya selalu mencoba untuk ontology, mencari kebenaran dari sebuah eksistensi, artinya mempertanyakan sebuah kebenaran. Terus menggali, selalu mencoba mengebangkan diri sekaligus mempersiapkan diri saya untuk jenjang Pendidikan yang lebih tinggi yaitu Doktoral. Bismillah, semoga, semoga Insya Allah saya bisa menggapainya.

#PostingCatatanMenulisBebas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun