Mohon tunggu...
Faizah Betty Rahayuningsih
Faizah Betty Rahayuningsih Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kesehatan Ibu dan Anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Dosen Keperawatan Maternitas di UMS Surakarta: Mengajar, Meneliti, dan Mengabdi untuk Kesehatan Ibu

10 Oktober 2024   00:06 Diperbarui: 13 Oktober 2024   07:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang dosen UMS Surakarta di bidang keperawatan maternitas adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kepuasan. Sebagai pengajar, peneliti, dan pengabdi masyarakat , saya merasakan betapa pentingnya peran ini dalam membentuk generasi perawat yang kompeten dan peduli terhadap kesehatan ibu dan anak. Dalam artikel ini, saya akan menguraikan betapa menariknya melaksanakan tridharma perguruan tinggi, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, dalam konteks keperawatan maternitas.

1. Mengajar: Mentransfer Pengetahuan dan Keterampilan sebagai dosen keperawatan maternitas, memiliki tugas untuk mengajar. Proses pengajaran tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membangun hubungan yang baik dengan mahasiswa. Saya percaya bahwa suasana belajar yang positif sangat penting untuk mendorong minat dan motivasi mahasiswa, dosen tidak hanya mengajarkan teori tentang kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan untuk memberikan perawatan berkualitas. Kelas diisi dengan diskusi interaktif, studi kasus, dan simulasi yang menantang mahasiswa untuk berpikir kritis dan menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari. Melalui pendekatan ini, saya berharap mahasiswa tidak hanya menguasai konsep-konsep penting, tetapi juga siap menghadapi tantangan di lapangan. 

2. Penelitian: Kontribusi untuk Ilmu Pengetahuan Penelitian merupakan bagian integral dari tridharma perguruan tinggi. Dosen   berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang keperawatan maternitas. Melalui penelitian,  dosen dapat mengeksplorasi berbagai isu kesehatan yang relevan, seperti perawatan ibu nifas, kesehatan mental pasca melahirkan, dan dampak kebijakan kesehatan terhadap pelayanan maternal. Melakukan penelitian juga memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat dan mahasiswa. Melalui proyek penelitian bersama, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam proses penelitian, belajar bagaimana merancang studi, menganalisis data, dan menyusun publikasi. Ini adalah pengalaman berharga yang dapat meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri mereka sebagai calon perawat. 

3. Pengabdian Masyarakat:  Pengabdian masyarakat adalah cara untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan dalam konteks nyata. Melalui program-program pengabdian, dosen dan mahasiswa dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil dan nifas, serta dukungan kepada keluarga yang membutuhkan. Salah satu pengalaman berharga adalah menyelenggarakan seminar dan pelatihan untuk masyarakat tentang perawatan kesehatan ibu dan bayi. Dalam kegiatan ini, berbagi informasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin, nutrisi, dan dukungan emosional selama masa nifas. Melihat dampak positif yang kami berikan kepada masyarakat adalah salah satu kepuasan tersendiri bagi saya. 

Menjadi dosen mata kuliah keperawatan maternitas menjadi pengalaman yang menarik dan memuaskan. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi, mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat, memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dan pelayanan kesehatan. Melalui pengajaran yang interaktif, penelitian yang bermakna, dan pengabdian yang berdampak, saya berharap dapat membentuk generasi perawat yang tidak hanya terampil, tetapi juga peduli dan berkomitmen terhadap kesehatan masyarakat. Semoga perjalanan ini terus memberikan inspirasi dan dampak positif bagi saya, mahasiswa, dan masyarakat luas.

Dokumentasi
Dokumentasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun