Mohon tunggu...
Faiz syadiro
Faiz syadiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Seorang mahasiswa sastra jepang di salah satu universitas negeri. senang membaca dan sedang berlatih menuangkan ide- idenya.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Iyashikei, Sebuah Reaksi Sekaligus Ironi

25 Juni 2022   15:00 Diperbarui: 25 Juni 2022   15:06 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

           

Apa itu Iyashikei?

Anime merupakan salah satu media hiburan dari Jepang. Dulu anime hanya dianggap sebagai sebuah tontonan khusus anak-anak. Seiring dengan perkembangan zaman anime mulai merambah ke semua kalangan dengan menawarkan berbagai kisah dan genre yang sesuai dengan target demografi yang ada. Dari sini muncul sebuah genre yang memiliki perbedaan dengan genre lainnya. Jika genre lain menawarkan kisah kepahlawanan, drama, dan romansa. Genre ini justru menawarkan sebuah rasa “tenang”. Genre tersebut adalah iyashikei. 

Iyashikei secara makna kebahasaan berarti “penyembuhan” atau healing. Iyashikei sendiri merupakan suatu sub-genre dari genre Slice of Life. Slice of Life secara singkat adalah suatu genre yang berfokus pada keseharian dari karakter-karakter yang ada. Yang membedakan adalah penggunaan plot. Di slice of life, plot menjadi suatu kendaraan penting bagi berjalannya cerita. Pentingnya penggunaan plot ini dapat dilihat dengan penambahan genre lainnya seperti komedi ataupun drama. Iyashikei di sisi lain tidak terlalu mementingkan plot. Plot yang ada hanyalah sebagai sebuah kebutuhan intrinsik cerita. Iyashikei lebih berfokus pada pendalaman karakter, hubungan antar karakter, dan juga latar yang ada. Karena lebih berfokus pada pendalaman karakter dan hubungan di antara mereka, maka akan timbul suatu ikatan antar penonton dengan karakter tersebut. Iyashikei bukanlah genre yang menawarkan plot, namun genre yang menawarkan ikatan dengan karakter yang ada di dalamnya.

Iyashikei sebagai sebuah reaksi

            Seperti yang sudah disebutkan di atas, anime dan berbagai genrenya berkembang karena muncul pasar- pasar dan audiens yang menginginkan adanya hiburan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Iyashikei sendiri sebenarnya sudah ada sejak akhir 70-an, namun menjadi populer pada akhir 90-an. Hal ini disebabkan oleh terjadinya Gempa Bumi Besar Hanshin dan tragedi penyerangan Tokyo Subway dengan menggunakan senjata kimia. Kejadian-kejadian tragis tersebut yang diperparah dengan Resesi Ekonomi menyebabkan meningginya permintaan akan hiburan yang bersifat menenangkan dan menyembuhkan1. Darisanalah Iyashikei lahir menjadi sebuah sub genre yang dikenal lebih luas. Darisini bermunculan anime-anime iyashikei yang kita kenal sekarang seperti Aria dan Mushishi.

            Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi sosial masyarakat Jepang mulai pulih seperti sedia kala. Namun pemulihan ini meninggalkan sebuah budaya buruk. Darisinilah iyashikei yang awalnya adalah sebuat obat penenang dan penyembuh secara perlahan berubah sebagai sebuah bentuk eskapisme yang menenangkan sekaligus menenteramkan jiwa.

Iyashikei dan ironi yang ada

            Pemulihan ekonomi di Jepang pasca resesi ekonomi memanglah patut dipuji. Hanya dalam waktu beberapa tahun Jepang berhasil memulihkan perekonomian negaranya dan menjadikannya salah satu pusat ekonomi penting di asia. Namun pemulihan ekonomi ini meninggalkan suatu budaya kotor dan beracun yang masih dilaksanakan hingga saat ini. Jepang pada saat itu melakukan berbagai cara agar dapat memulihkan kondisi perekonomiannya dengan cepat, salah satunya dengan mengorbankan kehidupan karyawan dan pekerjanya. Jam- jam kerja ditambah, lembur- lembur tak terhitung berapa yang tak dibayar, bahkan hingga hari libur yang tak sempat diambil akibat terlalu sibuk bekerja. Memang berkat ini perekonomian Jepang pulih secara cepat, namun juga tak terhitung berapa nyawa yang melayang akibat hal ini. pada tahun 2021 sendiri, tercatat sebanyak 1935 orang meninggal bunuh diri yang diakibatkan oleh masalah pekerjaan. Karoujisatsu (過労自殺) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang bunuh diri diakibatkan oleh bekerja berlebihan.

            Budaya kerja yang keras ini kemudian menyebabkan meningginya permintaan pasar akan hiburan yang bersifat menenangkan dan menyejukkan jiwa. Iyashikei kemudian menjadi salah satu pilihan utama, hal ini disebabkan oleh isi yang mudah dicerna dan tidak memiliki plot yang berat, sehingga sangat cocok sebagai sebuah bentuk eskapisme sementara bagi para kaum pekerja. Namun darisini muncul sebuah ironi, semakin tahun semakin banyak anime dan manga bergenre iyashikei yang muncul ke pasaran, hal ini mencerminkan semakin tingginya permintaan akan suatu media hiburan yang bersifat menenangkan dan menyembuhkan. Tingginya jam kerja ditambah dengan kerasnya tekanan sosial menjadi salah satu penyebab meningginya permintaan terhadap anime dan manga bergenre iyashikei.

           

Iyashikei dan masa depannya

          Melihat trend yang menanjak ini, dapat dipastikan kita akan melihat lebih banyak anime dan manga bergenre iyashikei yang rilis ke depannya. Pemerintah Jepang sendiri sudah melakukan berbagai cara untuk menghilangkan budaya kerja yang buruk ini, namun belum menghasilkan hasil yang efektif. Permasalahan yang sudah terlanjur mengakar dan merembet kemana-mana ini seakan- akan menjadi sebuah bom waktu, semakin lama dibiarkan akan semakin berbahaya. Masalah ini juga menjadi sebuah pendorong terhadap masalah lain yang juga dihadapi oleh Jepang, yaitu pengurangan populasi. Jepang yang kini merupakan negeri dengan demografi penduduk segitiga terbalik harus menghadapi masalah tambahan berupa budaya kerja buruk yang menyebabkan rendahnya tingkat pernikahan.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun