Mohon tunggu...
Faiz Romzi Ahmad
Faiz Romzi Ahmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam di Banten

Menulis adalah tanda bahwa kau pernah hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Agus yang Batal Pensiun Cinta di Usia Dini

2 Juli 2019   12:08 Diperbarui: 2 Juli 2019   12:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dan benar sekali kamu iz, terhitung lama sudah aku melewati masa menjadi seorang veteran, seorang pensiunan cinta, kamupun hafal. Kini tema tersebut datang kembali, aku juga tidak paham, tidak mengerti, tak habis pikir kenapa bisa sampai pada fase ini"

"Dari beberapa artikel yang pernah aku baca gus, ilmiah memang, logis dan rasional bagiku jika kamu jatuh cinta pada seseorang, dan kita tidak bisa menerka pada siapa lalu menebak kapan datangnya"

"Sampai pada hari ini, hari-hari kemarin, bulan-bulan yang lalu, seseorang datang dan hadir. Dialah yang membawa aku sampai ke fase ini, dan aku pula yang membawa dia sampai ke fase ini. Fase dimana perasaan dan cinta, jatuh cinta dan mencintai tumbuh dalam diri kami masing-masing. Sekarang fase itu aku alami dan diapun mengalaminya, kita sama-sama mengalami, kehadiran dia di kehidupanku dan kehadiranku di kehidupannya bukanlah untuk aku miliki, bukanlah untuk dia miliki, bukan untuk itu, sebab kita semua milik Dia Yang Maha Kuasa"

Gilaa memang si Agus, sempat-sempatnya berdakwah disaat kasmaran~

"Tapi kehadirannya adalah untuk mengisi kehidupanku, hadirku untuk mengisi kehidupannya. Kami sama-sama saling mengisi, kami deal akan hal itu. Aku setuju dengan Mbak Ghyna. Aku dan dia bukanlah air. Aku dan dia adalah tanah (manusia) dan kami bisa jatuh cinta dan saling mencintai"

Ini adalah momen langka yang dapat aku rasa, setelah masa dipenghujung SMA dulu mula-mula bagaimana seorang Agus yang acuh terhadap perasaan, seolah tak peduli dengan fase mencintai, jatuh cinta, dan apapun itu seperti khalayak remaja lainnya.

Kini, sore itu surangah serengeh Agus menjawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun