Mohon tunggu...
Faiz Romzi Ahmad
Faiz Romzi Ahmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam di Banten

Menulis adalah tanda bahwa kau pernah hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Agus yang Batal Pensiun Cinta di Usia Dini

2 Juli 2019   12:08 Diperbarui: 2 Juli 2019   12:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari perjalanan empiris tersebutlah Agus membuat seperti sebuah konsensus pada dirinya sendiri yang subtansi konsensusnya adalah katakan tidak untuk menyakiti dan katakan tidak untuk disakiti.

Surangah surengeh Agus makin menjadi, dan sampai pada bagian ini aku menyentil ia.

"Gus aku masih ingat konsensusmu. Aku juga tau bagaimana perjalanan kisah cintamu. Tidak biasanya kamu surangah surengeh (mesem kegirangan) membalas pesan dari seseorang seperti ini"

Ia masih saja menatap layar ponselnya dan mesemnya terus berkelanjutan.

"Gus terkait konsensusmu, sebenarnya itu adalah konsekuensi logis sih, pasti peluang diantara keduanya terjadi baik dalam masa hubungan menuju legal maupun hubungan legal sekalipun".

"Iya, tapi aku berusaha untuk meminimalisir peluang tersebut" Timpalnya.

"Iz, seiring jam berputar, waktu berjalan, tenggelamnya matahari di barat, perubahan zaman dimana anak kecil yang angpao lebarannya dipake untuk beli kuota, tukang es kelapa yang bertransformasi jadi tukang es degan, ada seseorang yang hadir dalam kehidupanku" Sambungnya.

"Lalu, setelah kehadiran sosok tersebut apakah kamu tetap memilih untuk pensiun gus?"

"Aku memilih untuk membatalkan pensiun dini, aku tidak mau jadi veteran cinta di usia muda"

"Gus, aku pernah membaca satu kalimat dalam buku bab percintaan yang menohok menurutku. Aku mengutip Shopie si gadis pirang dalam buku Titik Temu Mbak Ghyna, andai aku air aku tidak akan jatuh cinta, aku hanya jatuh ke bumi"

"Sayang gus kamu bukanlah air, kamu adalah tanah, seorang keturunan Adam yang dicipta dari segumpal tanah. Kamu tidak bisa jatuh dari awan ke bumi lalu mengalir dari hulu ke hilir, dari dataran tinggi mencari dan mengalir ke yang lebih rendah, kamu tidak bisa. Ada fase dimana kamu harus jatuh cinta" lanjutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun