Mohon tunggu...
Faishal Yazid Hibatullah
Faishal Yazid Hibatullah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis adalah lulusan dari Pendidikan Sosiologi UPI yang mencoba menuangkan buah pikiran, pandangan serta pendapat melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saksi di Jalan Perjuangan Aku Pernah Berjuang

14 Juli 2021   11:15 Diperbarui: 14 Juli 2021   13:14 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan namaku Faishal Yazid Hibatullah. Panggil saja Isal, karena orang-orang biasa memanggilku demikian. Aku merupakan ksatria yang pernah berjuang dan dalam perjuangan itu aku mendapatkan kemenangan.

Tanggal 16 Mei merupakan tanggal dimana aku pernah benar-benar merasakan apa itu yang dinamakan perjuangan. Perasaan yang bercampur aduk dengan sebuah emosi, dan berbagai tekanan menghampiri dalam pikiranku. Di tanggal 16 Mei aku pernah memimpikan arti kesuksesan seperti yang didambakan oleh orang lain.

Sebelum tanggal 16 Mei aku terus melakukan persiapan sebelum menghadapi perang yang sesungguhnya, sebelum benar-benar berjuang aku terus melakukan persiapan. Perang? Ya perang dalam artian bukan perang kekuatan fisik akan tetapi perang disini adalah perang kecerdasan pikiran. Bagaimana mengatur strategi perang agar aku dapat mencapai kemenangan.

Di rumah Pak Agus aku belajar strategi perang agar dapat mencapai kemenangan. Siapa Pak Agus? Beliau adalah guru perangku yang mengajariku tentang sebuah strategi-strategi perang. Bahas perang terus, maksudnya perang seperti apa ya ?

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa perang disini bukan perang menggunakan kekuatan fisik, tetapi perang disini menggunakan kecerdasan pikiran. Baik, maksudku disini perang untuk menghadapi SBMPTN. Sudah banyak mengetahui apa itu SBMPTN? SBMPTN merupakan singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Sudah banyak mengetahui juga bukan, betapa sulitnya menghadapi tes yang satu ini. Tanpa persiapan perjuangan yang matang kita bisa gagal dalam perang ini.

Sebelum menghadapi tes SBMPTN, aku pernah gagal dalam tes SNMPTN. Apa itu SNMPTN? SNMPTN merupakan singkatan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. 

Suatu ketika aku pernah sangat berharap pada SNMPTN dan yakin lolos, sehingga aku menganggap santai saja dan sebelumnya tidak mempersiapkan diri untuk belajar SBMPTN. Ada temanku yang menasehatiku, panggil saja dia Rahma. Rahma pernah menasehatiku katanya “Jangan terlalu berharap pada SNMPTN nanti bikin sakit hati, Sal”. 

Saat Rahma menasehatiku seperti itu, aku tidak peduli dan yakin bahwasannya aku bisa lolos dalam tes SNMPTN. Sampai pengumuman SNMPTN itu tiba, aku merasa deg-degan hatiku berdetak kencang menunggu detik-detik hasil pengumuman itu. 

Menunggu pengumuman SNMPTN layaknya “kamu menunggu jawaban dari orang yang kamu cintai”. Hatiku bersedih jiwaku rapuh karena aku melihat dalam pengumuman SNMPTN aku tidak lolos. 

Berbagai tekanan aku terima, keluargaku bersedih terutama ibuku yang bersedih melihat pengumuman SNMPTN dan anaknya tidak lolos. Aku merasa kecewa dan merasa bersalah dalam diriku sendiri, karena telah membuat ibuku bersedih. 

Aku berusaha menenangkan ibu yang sedang bersedih, Aku berkata padanya “Bu, maafkan anakmu ini karena telah membuat ibu bersedih. Ibu tolong tenang dulu, tes SNMPTN bukan akhir dari segalanya masih ada tes-tes yang lainnya seperti, SBMPTN. Aku yakin kali ini, aku tidak akan mengecewakan ibu lagi”. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun