Mohon tunggu...
Faisal yamin
Faisal yamin Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar menulis

Seorang gelandangan pikir yang hobi baca tulisan orang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perahu Layar

15 Juli 2021   22:00 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:19 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perahu layar itu tanpa mesin, hanya bergantung pada layar kumal dengan bantuan angin. Perahu layar itu dibekali dua buah layar yang di ikat pada satu tiang. Perahu layar itu terus belayar tidak pernah tahu kapan dia berhenti berlayar.

Perahu layar itu berjalan mengarungi samudra dengan kecepatan lima knot. Orang-orang pun tidak mengetahui siapa pemilik perahu layar itu. Mereka hanya melihat dikejahuan perahu layar itu berlayar.

Perahu layar itu telah berlayar sangat lama. Perahu layar itu berlayar menyusuri lima samudra dan mengintari enam benua. Perahu layar itu masih terus belayar sampai kini, tidak akan berhenti sampai layar itu tidak mampu melayari perahunya.

Mereka tidak pernah tahu sejak kapan perahu layar itu mulai berlayar. Bahkan literatur dan riwayat sejarah, tidak ada jejak untuk diketahui kapan parahu layar itu mulai berlayar. Para sejarawan purba pun tidak berhasil membuktikannya.

"Tidak ada yang tahu. Bahkan tokoh sejarawan purba sekaliber Runof Michel tidak pernah menemukan jejak keberangkatannya."

Perahu layar itu juga mampu berlayar dalam amukan gelombang dan badai. Setiap orang dibuat merinding ketika melihat perahu layar itu masuk dalam amukan badai dan gelombang. Lalu mereka akan bahagia ketika melihat perahu layar itu berhasil keluar.

Konon, perahu layar yang berlayar itu pernah di bicarakan separuh abad oleh orang-orang. Karena suatu waktu perahu layar itu mengintari bumi persis seperti bumi mengintari matahari. Hingga perahu layar itu berada di titik yang sama, di depan matahari saat seburat cahaya senja kemasan mulai tumpah.

"Perahu layar itu..."

"Iya, perahu layar yang berlayar itu."

"Lihat, perahu layar yang berlayar itu sangat indah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun