Mohon tunggu...
faisal fahmi mrp
faisal fahmi mrp Mohon Tunggu... Relawan - Pemula bersahaja

Searching.......

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Dosen, Jangan "PHP-in" Kami!

25 Mei 2018   00:21 Diperbarui: 25 Mei 2018   00:35 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ketika seorang dosen memberikan jadwal, seharusnya dia meski menepati jadwal yang ditetapkannya dengan  tepat waktu. Mengapa demikian? Tentu saja dikarenakan jadwal yang dia buat merupakan hasil dari rencanannya agar menyanggupi urusan yang akan dikerjakan bersama mahasiswa. Baik berupa pertemuan kelas, bahkan sampai ujian maupun bimbingan mahasiswa.

Belakangan ini , kita selalu ditunjukkan oleh perilaku dosen yang menyimpang karena beberapa kebijakan yang cendrung lebih mementingkan ego dosen itu sendiri. Dampak yang akan terkena dari ego dosen tersebut adalah mahasiswa. Karena mahasiswalah yang menjadi korban 'kejahatan' waktu dosen. Dosen sering mengubah-ubah jadwal sesuka hatinya.

Mahasiswa yang pergi kekampus dengan menempuh jarak berpuluh kilometer, dan dengan melewati rintangan dijalan bahkan tidak dihargai oleh dosen, seenaknya saja merubah jadwal. Ibarat pepatah gara gara nila rusak susu sebelanga. Itulah dosen diera zaman sekarang ini. Dimana tidak ada lagi yang namanya sifat tenggang rasa dosen kepada mahasiswa, dosen mementingkan urusannya tanpa memikirkan waktu yang dikorbankan mahasiswa untuk mengikuti aturannya.

Yahhhhh, sudah menjadi tabiat mahasiswa untuk mengikuti dan wajib tunduk kepada aturan yang dibuat oleh dosen, gunannya agar mahasiswa disiplin dalam belajar dan menghargai dosen selaku pendidik di perguruan tinggi. Namun, adakalanya dosen yang seenak hatinya tidak memikirkan hal ini dengan semestinya. Yang dia tahu hanya ,siapa yang butuh ilmu, maka harus rela bersusah payah. Kata-kata ini hanya fiksi bagi sebagian orang, namun bagi kita mahasiswa , mungkin tidak.

Tugas yang diberikan dosen juga mempunyai batas waktu, deadline waktu yang diberikan dosen kadang tidak wajar, bahkan dosen dengan mudah mengubah jadwal deadline pengumpulan tugas tanpa memikirkan sebagian mahasiswa yang mempunyai kesibukan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Permasalahan ini semestinya disikapi dengan baik oleh para dosen, agar tidak ada lagi pemerkosaan waktu yang dilakukan dosen-dosen di seluruh indonesia.

Pendidikan di tingkat perguruan tinggi di indonesia, bukan hanya menempa mahasiswa yang siap untuk mengikuti arus perkembangan zaman, namun juga mahasiswa disiapkan agar mampu melawan arus yang tidak sesuai alias melenceng dari jalur globalisasi. Tugas dosen sebagai penempa kemampuan mahasiswa, harus lebih ditingkatkan dengan metode pendidikan yang baik dan optimal dengan tidak menerapkan metode php kepada mahasiswa, agar tidak terjadi lagi penyimpangan penilaian kepada dosen sebagai tenaga pendidik.

Pemberian harapan palsu bisa saja menjadi pengaruh yang buruk dikalangan mahasiswa, terlebih membuat mental mahasiswa akan condong kepada mental yang lemah, menganggap semua pasti ada masa tarik ulurnya. Bisa dipastikan bahwa sistem jam karet di Indonesia disebabkan oleh pemberian harapan palsu, ini hanya sebagian kecil kemungkinan.

Dampak yang terkena imbas bukan hanya pada sektor mahasiswa yang sepele karena sering mendapati perubahan jadwal yang dilakukan sebagian dosen, namun juga berdampak pada kemelorotan cara berfikir tenaga pendidik. Mereka cendrung mudah mengubah rencana awal dengan melirik kegiatan baru yang mereka anggap lebih penting dan harus segera dilakukan.

Php merupakan kebiasaan tarik ulur tanpa kejelasan yang jelas. Mahasiswa indonesia yang kritis, akan banyak mempertimbangkan hal ini dikemudian hari.

Pesan buat para dosen. Jangan membuat jadwal yang belum bisa dipastikan, sekali-duakali boleh lah mangkir dari jadwal, namun upaya memperbaiki sistem ini harus segera dilaksanakan dengan baik  dan benar.

Dosen yang sudah dicap sebagai salah seorang yang mempunyai tingkat php tinggi, maka tidak adalagi kepercayaan yang didapatnya dari mahasiswa. Sepintar apapun dia, setinggi apapun pendidikannya, sesibuk apapun dia. Maka, jika dosen tersebut tetap saja sering mangkir ataupun sering mengubah jadwal secara mendadak, maka mahasiswa akan tetap memandang stereotype dosen secara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun