Mohon tunggu...
faisal fahmi mrp
faisal fahmi mrp Mohon Tunggu... Relawan - Pemula bersahaja

Searching.......

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah Mereka Gila?

4 September 2017   00:47 Diperbarui: 4 September 2017   07:39 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak ada orang yang gila didunia ini. Sama seperti kita, jalan fikiran manusia tidaklah sama. Tidak sealur dan seringkali tidak sejalan. Semua mengikuti kehendak masing-masing.

Jika kita mengatakan gila kepada orang dengan penampilan urakan, tidak mandi sehari suntuk, tidak bergaul, hidup dijalanan, tidak dapat berkomunikasi dengan baik, tidak malu tanpa mengenakan busana, hampir semua itu hanyalah passion  mereka saja. Mereka punya pemikiran normal, sama seperti kita yang memperoleh itu semua namun alurnya yang berbeda.

Iiiiihhhh awas orang gila. Siapa sebenarnya yang gila?, mereka hanya punya tekanan psikis yang kita sendiri tidak mengetahui sebab mereka demikian. Mungkin saja diantara mereka yang kita anggap gila adalah ilmuan yang depresi, atau bisa saja mereka professor yang disuntik dengan zat kimia tertentu oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memakai temuannya secara Cuma-cuma.

Orang yang kita anggap gila, yang sering kita lihat dipinggir jalan mempunyai kehidupan sendiri. Saya kira mereka punya keluarga, tapi sangat disayangkan dengan keadaan yang menimpa mereka. Entah apa salah mereka sehingga mereka mendapat tekanan mental yang membuat keadaan mereka buruk dimata kita.

Jika kita melihat mereka tidur dipinggir jalan, buang air kecil sembarangan, tidak mengenakan busana, makan dari tempat sampah, mungkin ini yang mereka kehendaki. Satuhal yang perlu kita catat baik-baik adalah, mereka tidak akan melakukan yang namanya bunuh diri, mereka juga takut mati. Sebagian orang yang bunuh diri mempunyai latar belakang kejiwaan yang normal-normal saja, hampir tidak ada yang menyimpang. Tapi diantara orang yang bunuh diri tersebut tidak kuat dan terkejut menerima tekanan mental dari luar yang cukup berat. Mereka mempunyai fikiran pendek dengan mengakhiri hidupnya diatas seutas tali, atau dengan cara yang lain.

Kita tidak boleh langsung mengatakan mereka gila, jangan didekati, atau apalah. Mereka juga manusia sama seperti kita. Coba untuk ajak bicara. Saya pernah seketika melihat mereka menghalangi jalan saya ketika ingin masuk kesebuah gang, saya mengatakan "minggir sikit bang", kebetulan dia laki-laki jadi saya panggil dengan sebutan abang. Dia pun memberi jalan tanpa melihat wajah saya. Nah , disitulah saya mulai berfikir bahwa mereka masih punya naluri untuk berkomunikasi dengan kita, tergantung kita yang menghadapinya.

Tidak ada orang yang gila, yang ada hanyalah orang lupa. Untuk itu, mari kepada kita semua untuk melawan lupa dengan cara kita masing-masing, agar tidak disebut GILA.

faisal fahmi marpaung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun