Mohon tunggu...
Faisal Fachrureza
Faisal Fachrureza Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sistem Informasi, Institut Teknologi Kalimantan 2017

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Minat Membaca pada Anak Sejak Dini

7 Desember 2017   16:18 Diperbarui: 7 Desember 2017   16:30 3511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Kecil Membaca Buku (pixabay.com)


Perlu diketahui bahwa minat membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara lain di dunia. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World 2016" oleh Central Connecticut State Univesity, Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara mengenai minat membaca buku. Padahal, jika dilihat dari segi penilaian infrastuktur, peringkat Indonesia masih berada di atas negara-negara Eropa. Kalian bisa melihat data survey selengkapnya disini: http://www.ccsu.edu/wmln/rank.html. 

Selain itu, UNESCO juga pernah memberikan data mengenai kemampuan membaca buku khususnya anak-anak dalam satu tahun. Anak-anak di Eropa mampu membaca 25-27 buku dalam satu tahun dan anak-anak di Jepang mampu membaca 15-18 buku pertahun. Sedangkan, anak-anak di Indonesia hanya mampu membaca 0 buku dalam satu tahun. Sungguh hal yang patut direnungi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Minimnya minat baca pada anak tentu akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.  Akibat rendahnya kualitas sumber daya manuasia, maka semakin sulit negara ini bersaing dengan negara lain seiring dengan perkembangan global.

Rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia khususnya anak-anak disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama ialah lingkungan keluarga. Seseorang anak mustahil memiliki kegemaran membaca apabila di lingkungan keluarganya saja tak pernah membiasakan budaya membaca. Oleh karena itu, sangat penting peran orang tua dalam membimbing anaknya untuk rajin membaca. 

Faktor lainnya berupa perkembangan teknologi yang semakin canggih. Meskipun memberi dampak positif dalam memudahkan pekerjaan, namun kemajuan teknologi juga dapat memberi dampak negatif apabila tidak diawasi dan dikendalikan dengan baik. Dapat dilihat, sekarang anak-anak lebih sering bermain game dengan smartphone dibandingkan membaca buku. 

Faktor selanjutnya berasal dari lingkungan sekolah yang kurang merangsang siswanya untuk gemar membaca dan menggali informasi dari buku. Sistem pendidikan di Indonesia masih cenderung menggunakan model pembelajaran satu arah. Guru menjelaskan sesuatu dan murid hanya mendengarkan. Inilah sebabnya anak-anak menjadi pasif sehingga tidak ada lagi keinginan untuk mencari tahu lebih banyak dari buku

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, sebenarnya hanya ada tiga tahap untuk menciptakan budaya membaca pada anak-anak. Pertama, dimulai dari orang tua mengajarkan anak untuk membaca, lalu membiasakan anak membaca, dan terakhir barulah kebiasaan membaca tersebut menjadi budaya. Orang tua, sebagai guru pertama bagi anak memiliki peran penting dalam menumbuhkan budaya minat membaca. 

Hal yang perlu diperhatikan ialah, kebanyakan orang tua terlalu cepat puas setelah mengetahui anaknya sudah bisa membaca, namun selanjutnya anak tidak dituntut untuk membaca lagi. Kuncinya bukanlah menjadikan anak bisa membaca, namun sampai anak tersebut memiliki kegemaran dan kecintaan dalam membaca.  

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam menumbuhkan kebiasaan membaca buku kepada anaknya sebagai berikut:

1.Jadilah contoh yang baik

Anak-anak selalu mengikuti apa yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak harus dimulai oleh orang tua terlebih dahulu. Orang tua tak boleh hanya menyuruh, namun harus mencontohkan. Mustahil untuk anak akan senang membaca sedangkan orang tua mereka saja jarang membaca. Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk menjadi teladan yang baik dengan cara rajin membaca buku.

2.Beri anak fasilitas

Fasilitas bukanlah berupa gadget, smartphone, internet, dan teknologi canggih lainnya. Namun, orang tua perlu menyediakan fasilitas berupa buku yang berkualitas dan sesuai dengan umur anak. Namun, jangan sampai orang tua memberi batasan antara buku yang harus dan tidak boleh dibaca anak-anak meskipun tetap ada ukuran-ukuran yang perlu diperhatikan.

Biarkan anak membaca berbagai jenis buku yang mereka sukai, membaca komik pun termasuk kegiatan membaca buku. Tujuan utamanya yaitu membuat anak-anak jatuh cinta dengan kegiatan membaca terlebih dahulu. Orang tua juga perlu menyediakan anggaran khusus untuk membeli buku-buku untuk anak.

3.Buat jadwal teratur

Jadwal teratur untuk membaca buku bersama merupakan salah satu program yang perlu diterapkan di dalam keluarga. Orang tua hendaknya membuat jadwal teratur dimana dalam beberapa jam dalam sehari, mereka sekeluarga mematikan segala bentuk alat elektronik seperti televisi dan internet, kemudian mulai membaca bersama-sama. 

Kegiatan ini juga dapat dibuat semenarik seperti membaca dengan suara lantang. Tentunya, membaca dalam hati dengan membaca secara lantang memiliki manfaat yg berbeda. Penelitian mengungkapkan bahwa dengan membacakan buku dengan suara lantang secara rutin kepada anak-anak akan menghasilkan perkembangan yang signifikan pada pemahaman membaca, kosa kata, dan pemenggalan kata.

4.Ajak anak jalan-jalan

Jika liburan, jangan selalu mengajak anak-anak pergi ke mall, pantai, dan tempat rekreasi lainnya. Cobalah mengajak anak-anak untuk pergi ke toko buku dan berbagai acara-cara buku. Biarkan anak-anak dengan leluasa memilih buku yang mereka suka. Namun, perlu diingat lagi yakni jangan beri batasan kepada anak dalam memilih jenis buku namun tetap selektif terhadap kesesuaian buku dengan usia anak.

Beberapa hal diatas adalah solusi yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam upaya menumbuhkan budaya gemar membaca kepada anak-anaknya. Jika membaca sudah menjadi kebiasaan sejak kecil, maka karakter itu akan melekat hingga mereka dewasa. 

Selain orang tua, tentunya perlu juga kerjasama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, LSM, masyarakat, pustakawan, pejuang literasi untuk menyelenggarakan kegiatan yang dapat menggugah minat membaca masyarakat Indonesia. Mari tingkatkan budaya gemar membaca di Indonesia melalui anak-anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun