Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warga Dambakan Angkutan Umum Nyaman dan Aman

7 Agustus 2011   23:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan warga untuk menggunakan angkutan umum ditentukan oleh faktor harga, kenyamanan, dan keamanan. Jika ongkos menggunakan angkutan umum lebih murah, termasuk ongkos untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan, niscaya sebagian besar warga tak akan menggunakan kendaraan pribadi.

Jika dari rumah menuju kantor harus menggunakan ojek, lalu bus atau kereta api, lalu naik bus atau ojek lagi, boleh jadi ongkos nominalnya lebih mahal ketimbang menggunakan sepeda motor sendiri. Akan lebh mahal lagi jika waktu tempuh dengan kendaraan umum lebih lama ketimbang dengan sepeda motor atau mobil pribadi.

Oleh karena itu, angkutan umum bakalsangat diminati jikalau tarif, kenyamanan dan keamanan, serta jarak tempuh bisa bersaing dengan kendaraan pribadi. Ketiga faktor ini menjadi satu kesatuan dalam memutuskan pilihan.

Kebijakan yang efektif harus bisa mengubah struktur insentif berkendaraan. Yakni dengan meningkatkan insentif bagi pengguna angkutan umum dan mengenakan disinsentif bagi pengguna kendaraan pribadi. Perangkat kebijakannya bisa menggunakan perangkat fiskal: memberikan subsidi (insentif) bagi angkutan umum dan meningkatkan pajak (disinsentif) bagi kendaraan pribadi.

Pembenahan angkutan umum menjadi prasyarat penting. Penguatan angkutan umum di dalam pengelolaan yang terintegrasi memberikan banyak keuntungan, antara lain:

1)Menciptakan sinergi antarmoda sehingga memudahkan harmonisasi tarif angkutan, misalnya dengan tiket terusan dan terpadu.

2)Mengacu pada standar pelayanan, bukan kejar setoran, sehingga bisa meningkatkan disiplin sopir dan pengguna/penumpang.

3)Mempermudah penerapan standar lingkungan dengan penerapan kewajiban angkutan umum, khususnya bus, untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.

Manfaat lain adalah masyarakat pengguna tak lagi terlalu peduli seandainya subsidi BBM dicabut, karena kenaikan harga BBM tak secara langsung menambah beban mereka. Alangkah eloknya jika sejak sekarang dana rutusan triliun rupiah untuk subsidi BBM bisa dialokasikan untuk membenahi transportasi publik secara besar-besaran.

Manfaat selanjutnya adalah udara Jakarta kian bersih dan warga bisa menikmati langit biru. Sehingga, kesehatan warga bisa lebih baik dan semakin produktif. Tentu rakyat akan kian sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun