Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Menghindari Kutukan Siklus Krisis 20 Tahunan

29 Juni 2017   19:47 Diperbarui: 6 September 2018   13:32 2299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akselerasi pembangunan infrastruktur memang mutlak karena kita relatif serba tertinggal dalam banyak hal. Namun, perlu diingat, pembangunan infrastruktur perlu menitikberatkan pada unsur-unsur yang memperkokoh jatidiri kita sebagai negara maritim. Pembangunan infrastruktur bertujuan utama untuk mengintegrasikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang hasilnya nanti terlihat dari penurunan ongkos logistik. Sejauh ini  hasilnya belum terlihat. Logistics performance index (LPI) Indonesia justru mengalami kemerosotan. Dengan perbaikan logistik konvergensi harga-harga akan lebih cepat.

lpi
lpi
Untuk menghadapi revolusi industri IV yang ditandai oleh pentingnya peranan informasi dan komunikasi, infrastruktur dan teknologi ICT (information and communication technology) dipercepat sebagaimana pemerintah mempercepat pembagunan jalan tol. Sungguh kita sangat tertinggal dalam pembangunan ICT.

Sumber: ITU
Sumber: ITU
Sumber: connectedfuture.economist.com
Sumber: connectedfuture.economist.com
Dua puluh tahun lalu pada bulan Juli, krisis keuangan melanda Asia Tenggara yang diawali oleh kemerosotan mata uang baht Thailand, lalu merembet ke Korea, Malaysia, dan Indonesia. Betapa pedih derita kala itu. Kita tidak memiliki kemewahan mengalami hal serupa.

Niscaya kita bisa keluar dari kutukan siklus krisis 20 tahunan. Semua berpulang pada diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun