Mohon tunggu...
Fharesky Faisal Al Akbar
Fharesky Faisal Al Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - الله

Instagram: fhrsky.fsl

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aku atau Mereka yang Gila

8 November 2021   21:05 Diperbarui: 8 November 2021   21:36 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Don't judge by cover, pernahkah kita mendengar kalimat tersebut ?. Ya kalimat dalam bahasa Inggris tersebut sering kali kita dengar yang kurang lebih memiliki arti dan makna bahwa kita dianjurkan untuk jangan menilai seseorang dari penampilan-nya. Mungkin kita merasa bahwa dengan penampilan kita yang sangat terlihat rapih dan bagus, sering kali kita menganggap bahwa diri kita-lah yang paling benar dibandingkan orang lain. Terutama bila kita melihat seseorang yang berpenampilan lusuh layaknya orang gila, terkadang terbesit didalam hati kita bahwa "Dia adalah manusia yang hina dibanding aku". Tapi tahukah engkau bahwa orang gila dalam pandangan Islam sendiri memiliki banyak kisah-kisah dari tokoh yang disebut sebagai orang gila. Menariknya kisah para tokoh tersebut sampai di buat sebuah kitab oleh orang Arab yang berjudul "Uqala Al Majanin" yang memiliki arti kebijasanaan orang-orang gila. Kitab tersebut dikarang oleh seorang tokoh yang bernama  Abu al-Qosim an-Naisaburi (w. 1016 M). Dalam kitab tersebut menjelaskan kurang lebih 500 kisah para tokoh yang dianggap gila. 

Berikut ini saya kutip sebuah kisah yang mungkin saja bisa kita ambil ibrah dari kisah tersebut. Kisah yang saya ambil adalah 2 contoh tokoh yang dianggap gila oleh orang-orang pada saat itu, yang pertama adalah tokoh yang bernama Uwais al-Qorni dan yang kedua adalah  Qais ibn Mulawwah alias Majnun.

Singkatnya, dalam sebuah riwayat bahwa Uwais al-Qorni digambarkan sebagai orang yang berkulit hitam, memiliki penyakit kusta, berpenampilan lusuh sehingga orang lain bila melihat dirinya dicap sebagai orang gila. Dikisahkan bahwa salah satu kebiasaan Uwais adalah beliau selalu menggendong Ibunya yang tua untuk berlatih tatkala ia pergi haji mengelilingi ka'bah. Salah satu riwayat diceritakan bahwa Rasulullah SAW mengabarkan kepada orang-orang saat itu tentang salah seorang umat-nya yang kelak akan memberikan syafaat-nya di hari kiamat. Orang itu yang bernama Uwais al-Qorni, dan Rasulullah SAW menitipkan salam untuk-nya kepada Umar bin Khattab. 

Lihatlah dari kisah tersebut, seorang yang dianggap sebagai orang gila. namun disisi Allah SWT dan Rasul-nya sangat dicintai. Bahkan sekelas Amirul Mukminin Umar bin Khattab meminta supaya didoakan olehnya. Beliau dijuluki sebagai orang yang terkenal dilangit, namun tak terkenal dibumi.

Kisah yang kedua adalah seorang yang bernama Qais ibn Mulawwah alias Majnun. Bila kita mendengar kisahnya bahwa ia adalah seorang yang sangat tergila-gila dalam mencintai seorang wanita yang bernama Layla hingga ia dijuluki majnun (gila) karena kecintaan-nya kepada Layla. Salah satu kisah-nya adalah tatkala Qais mengejar seekor Anjing yang berwarna hitam hingga ia melewati seorang yang sedang sholat. Ketika selesai sholat orang tersebut berkata kepada Qais "Anda sudah gila ya, mengejar Anjing sampai melewati orang yang sedang sholat".  Kemudian Qais menjawab "Aku tidak melihat engkau sedang sholat karena aku sedang fokus mengejar kekasihku Layla". Orang tersebut kemudian berkata "Engkau telah benar-benar gila, bagaimana mungkin kau sedang mengejar kekasih-mu sedangkan itu adalah Anjing?". Kemudian Qais berkata "Aku rasa engkau yang lebih gila". Orang tersebut menjawab "Bagaimana mungkin aku gila?". maka Qais pun menjawab "Karena aku yang sedang fokus mengejar kekasihku sampai tidak melihat engkau yang sedang shalat sedangkan kau yang sedang berhadapan dengan Tuhan masih saja melihatku yang sedang berlari di depanmu". Konon bahwa fisik dari Layla adalah berkulit hitam sehingga itu yang membuat Qais tidak sadar bahwa dirinya mengejar anjing tersebut karena saking cinta-nya Qais kepada Layla.

Seorang Raja bertanya kepada Qais "Wahai Majnun, aku lihat engkau sangat mencintai Layla padahal Layla tidak cantik seberkas bidadari. Mengapa bisa?". Kemudian Qais menjawab "Wahai tuan, seandainya cinta diukur dari itu. Bagaimana aku sanggup mencintai Tuhan yang tak berupa?!". Lihatlah dari kisah tersebut dapat kita ambil hikmah bahwa orang-orang yang kerap dianggap gila ternyata bisa diambil pelajaran dalam kehidupan kita. Berapa banyak manusia yang berpenampilan lusuh, namun disisi Allah lebih mulia dari kita? Berapa banyak manusia yang dicap sebagai orang gila, namun dirinya lebih bijak dari kita?. Apakah kita menganggap bahwa diri kita-lah yang paling benar dari mereka? Mudah-mudahan kita semua memiliki sifat rendah hati dan senantiasa memandang orang lain dengan pandangan kasih sayang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun