Mohon tunggu...
Faisal Abdul Azis
Faisal Abdul Azis Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya mempunyai hobi menggambar dan membuat kerajinan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kisah Burukku di Masa Lalu

30 September 2022   12:31 Diperbarui: 30 September 2022   12:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya Faisal abdul Azis biasa di panggil isal. Saya lahir di Bandung 24 januari 2005, saya anak ke 1 dari 5 bersaudara. Sejak kecil saya di urus bersama kedua orang tua saya sampai saya bisa bersekolah di sekolah dasar yang pada masa itu hari pertama masuk sekolah dan saya merasa senang karena bisa bersekolah serta bisa menemukan teman teman baru, saya duduk bersama teman saya yang bernama rehan karena sejak kecil kami sudah saling mengenal. Dan masuk jam pelajaran di situ para guru masuk untuk memperkenalkan diri serta kami pun para murid juga memperkenalkan diri masing masing menghadap murid lain serta guru juga. Merasa agak gugup dan ga berani untuk ke depan tapi teman saya mensuport saya untuk berani memperkenalkan diri dan pada masa itu saya berani untuk ke depan.

Satu tahun kemudian saya pun naik kelas ke kelas 2 merasa senang karena bisa naik dan tidak ada rasa kekecewaan tetapi rasa bahagia karena bisa naik bersama teman teman. Melanjut naik kelas 3 di pertengahan semester merasa baik baik saja dan seterusnya merasa tidak nyaman dengan keadaan yang saya alami karena pada masa itu saya sering di bully, di palak, serta sering suruh menyuruh saya ya karena saya dulu sangat takut akan hal hal gitu karena kalau tidak menurut saya akan di pukuli atau di ancam akan di pukul pas waktu pulang sekolah. Merasa takut kalau tidak menuruti apa yang dia mau pada akhirnya saya lakukan apa yang dia mau, hehe begitu takut nya saya waktu sejak kecil dulu.

Berlangsung naik ke kelas 4 masih saja saya di lakukan hal seperti itu lagi,lagi, dan lagi mengapa saya terus terusan begini. Yaaa apa karena saya sendiri saja yang sering cengeng, penakut, dan sebagainya. Entah mengapa teman saya sendiri memperlakukan saya seperti kaya pembantu, tapi hal seperti itu saya abaikan saja dengan penuh sabar saya jalanin walau pun saya sering di injak injak. Berlangsung lagi naik ke kelas 5 untuk melanjutkan sekolah seperti biasa dan semangat menimba ilmu seperti biasa walau pun begitu saya merasa saya belum bisa tenang untuk bersekolah ya itu teman saya sendiri masih saja melakukan hal yang sama seperti dulu dan di ulang lagi sampai sekarang. Maka karena itu lah saya sering tidak masuk sekolah karena tidak saya ingin mendapatkan ketenangan saja, dulu emang ga berani untuk lapor ke guru karena takut di ancam hal sebagainya tapi tetap jalanin aja.

Melanjut tuk naik ke kelas 6 disana merasa agak tenang sedikit karena salah satu teman saya sering menolong saya, dan kalau ada apa apa dengan saya tinggal lapor ke teman saya dan sontak dia bisa menolong saya dan lindungi saya biar saya tidak untuk di suruh atau pun di palak segala macam. Dan seterusnya akan mengadakan acara perpisahan untuk kelas 6 dan sekaligus pembagian rapot, dan acara nya pun selesai namun merasa sedih karena teman saya yang tidak sama untuk melanjutkan sekolah. Saya melanjutkan ke SMP dan teman saya melanjutkan tuk ke pesantren untuk menimba ilmu lebih dalam lagi merasa sedih banget karena tidak bisa bertemu dia lagi tapi walau pun begitu saya harus jalanin walau tanpa temen saya yang sering menolong di waktu SD.

Melanjut kan untuk pergi ke sekolah menengah pertama yahh lumayan agak jauh kalau untuk berjalan kaki saja. Saya berangkat bersama teman saya rehan karena dia pun SMP nya juga sama, merasa deg degan karena baru memasuki wilayah SMP dan sontak mendengar suara bel yang dimana di perintahkan untuk menuju lapangan tuk melaksanakan upacara hari Senin dan sekaligus perkenalan para guru serta masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS, saya waktu itu masih berada di kelas sementara kelas 7c dan satu Minggu kemudian setelah MPLS saya masuk ke kelas yang asli kelas 7j dan merasa senang banget karena bisa sekelas bersama teman teman SD saya karena di kelas 7 tersebut paling banyak siswa yang berasal dari sekolah dasar saya dulu. Lanjut dengan hal itu datang lah satu guru yang dimana guru tersebut guru wali kelas sekaligus pembimbing kami untuk bisa belajar terus sampai bisa naik kelas, dan pergantian demi pergantian guru maka setiap siswa termasuk saya harus memperkenalkan diri serta asal sekolah, hobi dan lainnya.

Tetapi walau pun begitu ada senang nya ada enggak nya yah senang nya bisa sekelas lagi sama teman SD saya dulu dan tidak senang nya teman saya yang itu malah menceritakan dulu bahwa saya sering di suruh suruh dan sontak di situ lah saya terus terusan di perlakukan hal seperti itu lagi sampai kelas 9. Tetapi hal itu malah berimbas ke teman baru saya yang bernama Ramdhan karena dia juga sama sama di perlakukan hal itu juga sama yang saya alami sampai sekarang, merasa kasihan tapi tidak bisa apa apa karena takut akan di ancam sama dia maka kami turuti saja. 

Hari demi hari saya sering bolos sekolah dan sering tidak ada keterangan hadir yah karena kalau saya sekolah sama saja saya akan terus di perlakukan hal seperti itu di suruh suruh dan di bully, merasa muak karena terus terusan seperti ini saya akhirnya melaporkan kepada wali kelas saya sendiri untuk menceritakan apa yang saya alami selama di kelas 9 dan tidak sendiri tetapi saya juga di temenin sama teman saya yang dimana dia juga sama sama melaporkan hal kan tersebut. 

Tanpa ada perbincangan lagi keesokan hari nya pas Pasan pelajaran wali kelas saya akhir nya pun wali kelas saya memberi peringatan kepada dia yang itu sering menyuruh nyuruh serta bully kami, dan kalau ada kejadian ini lagi terulang maka harus di beri surat di atas materai dan sanksi nya semua siswa harus melaporkan kalau saya dan teman saya di perlakukan hal seperti itu lagi. Dan kami pun sangat Tenang karena tidak akan di perlakukan itu lagi, pada awal bulan Maret yang dimana harus melakukan ujian berbasis komputer tetapi harus melakukan simulasi terlebih dahulu.

Dan memasuki hari ujian tersebut ada pemberitahuan kalau ujian resmi di batalkan oleh pihak sekolah karena ada virus covid 19 yang dimana bulan Maret awal masuk nya covid ke Indonesia. Merasa tidak senang karena saya pada masa itu tidak bisa merasakan ujian berbasis komputer dan tidak bisa merasakan acara perpisahan bersama guru dan murid lainnya, maka kami pun lulus smp dan di sebut sebut lulus sekolah angkatan covid 19. 

Melanjut kan ke sekolah menengah atas di situ lah sekolah SMA di daring kan selepas sudah merasakan pertama waktu SMP, daring dan terus daring sampai naik ke kelas 11 saya pun akhirnya bisa merasakan belajar dan tatap muka langsung di sekolah SMA dan ketemu sama teman teman baru. Tapi aneh nya merasa nyaman dan senang dengan kelas yang sekarang karena murid murid di kelas 11 pada baik baik semua serta asik untuk bisa berteman terus apalagi teman saya yang waktu itu kenalan pertama kali waktu kelas 10 sampai sekarang masih berteman dengan baik apabila kami sering duduk bersama dari semester satu sampai semester dua, melanjutkan naik ke kelas 12 yang dimana terakhir kami di kelas tersebut maka kami pun harus semangat tuk bersekolah dan sering mengerjakan tugas tepat waktu sampai kami nanti lulus sekolah bersama sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun