Mohon tunggu...
Fairuz Izzah
Fairuz Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fairuz Nurul Izzah. Lahir tahun 2000. Berdomisili di Jakarta.

Kuliah di Universitas Terbuka jurursan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Pengidap Sindrom Asperger Sudah menulis 5 buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Individu Autistik di Bidang Hospitality

26 November 2022   10:07 Diperbarui: 26 November 2022   10:32 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya, Para Guru, dan Murid-Murid Matalesoge

Sebelumnya saya sudah pernah menulis perihal Kouji Genki Project, kafe ramah autis di Tebet, Jakarta. Usai menjadi bagian dari Sunday Talents Project Volume 3 mereka, saya berkesempatan datang kembali ke kafe tersebut. Kali ini saya datang bersama para guru dan murid Matalesoge HospitAblelity Academy. 

"Matalesoge adalah pusat pelatihan kerja (Training Center) untuk para individu-individu berkebutuhan khusus. Kami baru berdiri enam bulan," kata Pak Tommy Hermanses, founder, CEO, sekaligus kepala sekolah Matalesoge.

Metalosoge berlokasi di Sekolah Mandiga, Jalan Puri Mutiara, Jakarta Selatan, sekolah khusus bagi anak-anak autistik . Metalosoge juga merupakan tempat magang saya sebagai asisten guru (teacher assistant).

Pada Rabu, 16 November 2022, Matalesoge datang ke Kafe Kouji. Aktivitas yang dilakukan para murid Matalesoge adalah belajar berperilaku baik di tempat makan (table manner), melihat cara kerja karyawan kafe, dan tentu saja, mencicipi makanan dan minuman buatan Kafe Kouji.

 " Tujuan kami datang ke Kafe Kouji adalah supaya para individu autistik dapat berperilaku baik, terutama di tempat publik, dan mengenal banyak tempat. Apa yang ingin dicapai adalah anak-anak berkebutuhan khusus bisa mandiri, bisa kerja, dan berkontribusi untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Ini baru pertama kalinya kami berkunjung ke kafe. Kami harap ada kunjungan kedua, ketiga, dan seterusnya supaya bisa menjadi program yang bagus di Matalesoge."

"Menurut saya Kafe Kouji sangat bagus dan sangat nyaman. Saya suka dengan warna dan interior yang bagus. Warnanya membuat saya tenang. Saya berharap para murid bisa memahami bahwa pekerjaan yang akan mereka lakukan suatu saat seperti apa dan bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk bekerja di tempat seperti ini. Pesan saya untuk para individu berkebutuhan khusus adalah jangan berhenti belajar, jangan menyerah untuk meningkatkan kemampuan, dan selalu percaya diri," kata Pak Patrick Wiragalih, guru etika dan pekerjaan yang bisa dilakukan di bidang perhotelan.

Baca juga: Lina

 "Saya mulai bekerja sebagai guru di Matalesoge sekitar bulan Juni atau Juli 2022," Pak Patrick menjelaskan. "Mengajari individu berkebutuhan khusus merupakan tantangan, tapi dalam saat bersamaan, juga menjadi kepuasan saat mereka bisa berhasil melakukan sesuatu, meskipun pencapaiannya agak kecil, masih memuaskan."

Selain Pak Patrick, ada Ibu Yovita Halim, juru masak yang sudah membuka usaha makanan Sumatera Selatan. Beliau pernah memberikan kelas memasak, table manners untuk para murid Matalesoge. Selain membantu Pak Patrick, saya membantu Ibu Yovita mengajari beberapa murid cara membuat CV (Curriculum Vitae) dan surat untuk lamaran agar mereka bisa menggunakan kedua tulisan itu untuk mencari kerja.

"Saya hobi memasak. Saya suka sekali sama anak-anak," kata wanita yang akrab disapa Ibu Yovie. "Selain masak, saya bisa main piano dikit-dikit. Saya kebetulan sudah lama kenal dengan Pak Tommy, beliau sudah berkecimpung cukup lama di dunia special needs, jadi ia bertanya, mau tidak jadi guru di Matalesoge? Saya dengan senang hati mengajar anak-anak di training center ini."

"Kafe Kouji sangat cozy, makanannya sangat sehat, rapi, dan bersih. Jadi sangat menyenangkan sekali. Harapan saya setelah melihat Kafe Kouji sendiri, saya harap anak-anak Matalesoge bisa kerja part time di Kafe Kouji. Pesan saya, sebisa mungkin kita harus belajar, apapun hal itu. Karena itu, nantinya akan berguna. Jadi semakin kita bertambah umur, maka semakin bertambah pengetahuan kita terhadap hal-hal baru," kata Bu Yovita lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun