Mohon tunggu...
Fairuz Izzah
Fairuz Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fairuz Nurul Izzah. Lahir tahun 2000. Berdomisili di Jakarta.

Kuliah di Universitas Terbuka jurursan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Pengidap Sindrom Asperger Sudah menulis 5 buku

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kouji Genki Project - Kafe Ramah Autis di Tengah Kota

4 November 2022   15:14 Diperbarui: 4 November 2022   19:26 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesan pertama masuk ke kafe Kouji adalah suasana ke-Jepang-an. Area dalamnya seperti kafe yang ada di Jepang (Saya tahu karena sudah pernah ke Jepang). Ada rak-rak dengan pajangan unik khas Indonesia dan Jepang. Ada juga komik-komik dan majalah Jepang untuk dibaca di tempat. Hampir seluruh hidangan yang disajikan di kafe ini adalah makanan Jepang, seperti udon, mochi, ichigo daifuku (Ichigo: Bahasa Jepang-nya stroberi), potato gratin, chicken katsu, dan okonomiyaki. Ada juga makanan barat seperti spageti dan makaroni, serta makanan Indonesia seperti nasi dan ayam kampung. Minuman yang disajikan adalah matcha, jus stroberi, dan kopi (panas/dingin). 

Kafe Kouji berlokasi di Tebet di antara deretan kafe kopi lain. Namun yang membedakan kafe ini adalah para baristanya yang merupakan individu-individu autistik. Namun mereka semua mampu berbahasa Inggris dengan baik, bahkan satu di antaranya fasih berbahasa Jepang. Jadi pengunjung Jepang asli tidak sulit untuk memesan makanan. Beberapa produk dan lukisan yang dijual di sana juga merupakan karya individu autistik. 

Pemilik kafe Kouji juga adalah individu autistik berdarah Indonesia-Jepang bernama Kouji Santoso Eto. Laki-laki yang kerap disapa Kouji bekerja didampingi oleh Ibu Yumiko, sang Ibunda yang adalah orang Jepang. 

"Alasan dibangunnya kafe Kouji adalah supaya Kouji bisa mengaplikasikan keterampilan sebagai barista dan mengajari individu-individu autis yang lain untuk bekerja. Selain di kafe ini, Kouji dan para barista lainnya juga bekerja part time di kafe kantor Obayashi. Kouji sendiri juga bekerja di kantor Sumitomo, Summitmas.  Kami berharap kafe ini bisa berkembang seperti di Bali, dan mungkin di dunia internasional," tutur Ibu Yumiko. 

Kafe Kouji juga menjadi tempat diselenggarakannya acara yang bernama Sunday Talents Projects. "Sunday Talents Projects adalah wadah berkumpul dan berbagi pengalaman keluarga dengan anak-anak berkebutuhan. Sunday Talent Projects baru mulai pada Agustus 2022. Saat pertama kali, reaksi penontonnya luar biasa dan tidak terduga, sehingga kita punya memutuskan mengadakan Sunday Talents Projects setiap bulan di minggu ketiga," kata Mbak Fitri Luna selaku penyelenggara acara. "Acara ini dinamakan Sunday Talents Projects karena acaranya dibuat di hari Minggu. Kami mengumpulkan anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki talenta. Dengan dengan adanya wadah ini, kita bisa memperlihatkan kepada khalayak bahwa sekalipun mereka autistik, tapi mereka punya talenta yang mungkin lebih daripada orang kebanyakan. Itulah salah satu objektif kita. Pelopornya adalah teman saya yang bernama Ibu Tina Maladi yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Kami lalu mengajak kafe Kouji bekerjasama karena kami merasa kami punya misi yang sama dengan kafe Kouji. Makanya kafe Kouji kami pilih sebagai tempat pelaksanaan acara kami," Mbak Fitri menambahkan. 

sunday-talents-projects-6364be8ad3aa0f25391a46a2.png
sunday-talents-projects-6364be8ad3aa0f25391a46a2.png
     Saya dan ketiga sahabat saya: Thomas, Ruben, dan Dita Ketika Menunjukan Karya Kami di Sunday Talent Projects

Pada 23 Oktober 2022, saya sendiri berkesempatan menjadi pengisi acara Sunday Talents Projects volume 3 bersama ketiga sahabat saya, Ruben Rayhan Rotty, Dita Soeroso (Adinda Mandita Praharsacitta), dan Thomas Andika. Setelah dua tahun tidak berpameran karena pandemi Covid-19, akhirnya kami bisa mengisi acara bersama lagi. Saya dengan buku-buku karangan saya, Ruben dengan lukisan-lukisannya, Dita dengan berbagai produk dengan karakter rancangannya, dan Thomas dengan origami-origaminya. Selain kami, ada Raissa Amadin, anak Ibu Tina yang merupakan individu autistik yang bisa membuat karya dengan tanah liat (pottery). Di sela presentasi kami, saya dan Raissa menyumbangkan suara. 

everyone-in-kouji-cafe-6364bdb58db7a825ce0174f2.png
everyone-in-kouji-cafe-6364bdb58db7a825ce0174f2.png
    Saya, Keluarga, Teman-Teman, dan Para Barista di Sunday Talent Projects

Hari itu juga menjadi spesial karena acara kami kedatangan Ibu Christine Hakim. Beliau mengagumi dan memborong karya-karya kami. Saya tentu saja senang karena bisa berkenalan dan berfoto bersama sang aktris legendaris. Harapan saya acara semacam Sunday Talents Projects bisa diadakan oleh komunitas pemerhati individu autistik lainnya di daerah-daerah lain selain Jakarta sehingga bisa mengedukasi masyarakat tentang autisme. Doa saya juga, Kouji bisa mewujudkan ambisinya untuk mengembangkan kafe Kouji. 

fai-dan-bu-christine-hakim-6364c0d44cc2af44912127e2.png
fai-dan-bu-christine-hakim-6364c0d44cc2af44912127e2.png
                             Saya dan Ibu Christine Hakim

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun