Mohon tunggu...
Fairuz Izzah
Fairuz Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fairuz Nurul Izzah. Lahir tahun 2000. Berdomisili di Jakarta.

Kuliah di Universitas Terbuka jurursan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Pengidap Sindrom Asperger Sudah menulis 5 buku

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Warna-Warni Duniaku: Pameran Para Individu Autisme

11 Juli 2019   11:38 Diperbarui: 13 Februari 2021   12:26 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beliau berkata, "Sebetulnya, individu autistik sama saja dengan individu lain. Semuanya punya hak. Makanya galeri nasional membuat pameran yang judulnya "Bebas Batas" setiap tahun. 

Saya tidak setuju dengan pameran yang temanya difabel, karena kita seharusnya menghargai karya itu dari karya sendiri, bukan melihat latar belakang orang yang bekarya. K alau bicara soal kemampuan individu yang berbeda-beda, semua orang pada dasarnya berbeda-beda. 

Namun semua orang harus mendapatkan kesempatan sama. Karena itu setiap tahun diadakan festival Bebas Batas. Ada seni pertunjukan dan seni rupa. Festival ini melibatkan banyak daerah."

"Kebudayaan kita mesti inklusif alias untuk semuanya. Jadi semuanya terlibat dalam hal apa pun. Di tempat saya, strategi kebudayaan menyediakan ruang-ruang untuk bisa berinteraksi," kata Pak Hilmar saat saya bertanya mengenai perubahan besar dalam strategi kebudayaan nasional.

Harapan beliau ke depan adalah teman-teman autis tidak perlu terus- menerus diperlakukan khusus. Interaksi dengan sesama mesti berjalan biasa saja.,Kita tidak perlu peduli pada latar belakang dan, kemampuan peserta pameran, tapi penilaiannya cukup berdasarkan tema yang diberikan. Kalau ini bisa berjalan lancar maka berarti kita berhasil.

Pada akhir wawancara, saya menyampaikan harapan agar kementerian memberikan perhatian pada minat dan bakat individu penyandang autis agar kami memiliki kesempatan yang sama untuk memamerkan karya seni. Sang Dirjen Kemendikbud setuju. "Yang bikin tentu teman-teman yang mau berpameran. Saya tugasnya hanya membantu teman-teman untuk nantinya bisa berpameran."

Saya, Dita, Thomas, Ruben, dan Pak Hilmar Farid. Sang Dirjen Kemendikbud (Dokpri)
Saya, Dita, Thomas, Ruben, dan Pak Hilmar Farid. Sang Dirjen Kemendikbud (Dokpri)
Ya, sekali lagi, anak-anak berkebutuhan khusus sudah saatnya berani diperlakukan sama,. Semoga setelah ini kami bisa mewujudkan banyak pameran lain.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun