Mohon tunggu...
Fairuz Izzah
Fairuz Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fairuz Nurul Izzah. Lahir tahun 2000. Berdomisili di Jakarta.

Kuliah di Universitas Terbuka jurursan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Pengidap Sindrom Asperger Sudah menulis 5 buku

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ada Apa di "Kulari ke Pantai"?

1 Juli 2018   14:32 Diperbarui: 1 Juli 2018   14:40 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan: Adikku Lila, Riri Riza, dan Saya (Fairuz)

Pada hari Sabtu tanggal 30 Juni 2018, saya berkesempatan menonton film Indonesia terbaru bejudul Kulari ke Pantai. Film ini disutradarai oleh Riri Riza yang juga pernah menyutradarai film Laskar Pelangi. Sebelum menonton, saya menyempatkan diri berfoto dengan Riri Riza.

Film Kulari ke Pantai bercerita tentang Samudra Biru, seorang anak perempuan yang tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah pantai di Rote. Ia gemar berselancar dan memiliki idola peselancar bernama Kailani Johnson. Pada saat yang hampir bersamaan dengan ulang tahun neneknya di Jakarta, peselancar idola Sam, demikian nama panggilan Samudera, Kailani memiliki jadwal berselancar di G Land. Untuk itu, Sam dan ibunya merencanakan road trip ibu dan anak ke G Land.

Di Jakarta, Sam bertemu dengan sepupu, om, dan tantenya. Happy, sepupu Sam,  yang ingin masuk ke dalam kategori glam girl, tidak menyenangi penampilan Sam yang dianggap lebih menyerupai 'anak kampung'. Happy selalu berpakaian glamour, berbahasa Inggris, dan bergaya orang kota. Sementara Sam lebih sering memakai kaos dan celana pendek, berbicara dengan logat Rote, dan outgoing.

Ibu Happy melihat perbedaan itu dan berharap putrinya bisa seperti Sam -- tidak sombong dan tidak memandang materi saja. Untuk itu, beliau meminta Uci, ibu Sam agar Happy bisa ikut road trip mereka. Lalu cerita mengenai konflik antara Sam dan Happy pun dimulai. 

Road trip ini sangat menarik diikuti karena mereka berhenti di beberapa tempat yang menarik dan unik, dan bertemu dengan orang-orang -- ada yang lucu, ada yang suka bercerita dengan logat Papua sekalipun dia orang bule, dan ada ibu manajer yang sok tau.

Poster Film Kulari ke Pantai
Poster Film Kulari ke Pantai
Namun satu hal yang menarik perhatian saya adalah perilaku Sam yang "aneh" setelah mengkonsumsi gula atau sesuatu yang manis. Di film dikatakan bahwa Sam mengalami sugar rush. Menurut Dr. David Ludwig, profesor pediatri di Harvard Medical School sekaligus direktur program Optimal Weight for Life di Children's Hospital Boston, mengatakan bahwa sugar rush terjadi ketika anak-anak mengonsumsi makanan berindeks glisemik tinggi. Makanan ini diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, namun tidak akan bertahan lama. Kenaikan gula darah inilah yang akan memberikan dorongan energi pada anak dan membuat mereka kesulitan untuk memfokuskan perhatian (parenting.co.id+, 01 Juli 2018).

Awalnya saya berpikir ada hubungan antara sugar rush dengan hiperaktif sehingga saya mencoba mencari beberapa data mengenai ini.  Hasilnya,        The American Dietetic Association (ADA) mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa sugar rush menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. ADA justru menyarankan Moms untuk memeriksa lingkungan sekitar, apakah ada hal-hal tertentu yang memicu Si Kecil mengalami overstimulasi. (orami.co.id).

Akhirnya, saya bisa mengatakan bahwa film ini layak ditonton, bagus, lucu, dan penuh dengan informasi mengenai beberapa tempat wisata yang bisa kita kunjungi di Indonesia. Pesan-pesan yang terkandung dalam film ini baik tidak Cuma untuk anak-anak, tapi juga untuk orang dewasa. Salah satu pesan yang saya ingat yang dikatakan Dani dari film itu adalah kalau tinggal di Indonesia, bicaralah Bahasa Indonesia. Selain itu, jangan sombong dan jangan memandang hal lain dengan materi saja.

Selamat buat Om Riri Riza dan sukses terus dalam memajukan perfilman Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun