Mohon tunggu...
fairus
fairus Mohon Tunggu... Dosen - dosen matematika universitas samudra

membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sumber Belajar Melalui Open Educational Resources (OER)

1 Desember 2022   09:29 Diperbarui: 1 Desember 2022   09:46 3147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru maupun sekolah untuk menyiapkan dan mengembangkan learning resources (sumber belajar) dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat beberapa aktivitas yang saling terpadu, yaitu aktivitas mengajar, belajar, dan sumber belajar. Aktivitas mengajar menyangkut seorang pendidik dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi yang harmonis menjadi indikator suatu aktivitas atau proses pembelajaran itu berjalan dengan baik (samsinar, 2019)

Sumber belajar adalah hal-hal yang dapat diakses guru untuk membantu mereka melakukan beberapa aspek pekerjaan mereka dengan lebih baik sebagai bagian dari proses pengembangan profesional, hal ini penting karena kualitas guru telah disorot sebagai faktor terpenting dalam menentukan efektivitas sistem sekolah (Barber and Mourshed, 2007)

Pembelajaran di era digital merupakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif.  Hal ini sesuai dengan masa peserta didik itu sendiri yang biasa disebut dengan generasi milenial. Mereka   selalu   memanfaatkan   sumber belajar (resources learning) yang merupakan sumber belajar efektif dan mudah untuk didapatkan kapan dan dimana saja. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut dalam dunia pendidikan digunakan diantaranya pembelajaran berbantuan komputer atau sebagai sumber belajar yang paling efektif saat ini.

Pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar, khususnya tekonologi informasi dan komunikasi atau biasa disebut dengan ICT (Information and Comunication Teknologi), memfasilitasi proses belajar dan pembelajaran, sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Terutama pembelajaran di pendidikan tinggi, semua civitas akademika tidak lepas dari pengetahuan tentang teknologi informasi.

Sumber pembelajaran kini tersedia dengan banyak ragam mulai dari buku teks cetak ke buku digital, gambar, video, infografik, permainan video, dan media lainya. Seiring berkembangnya teknologi internet, sumber pembelajaran tersebut kini dapat dengan mudah diakses secara daring agar persebarannya semakin luas dan cepat. Sumber pembelajaran tidak lagi statis dan langka, namun beradaptasi dan tersedia secara luas,  memungkinkan lembaga pendidikan, guru, dan peserta didik untuk berpartisipasi  aktif  dalam  pertukaran  pengetahuan  global  melalui Open Educational Resources (OER).

Smith (2013) menjelaskan Open Educational Resources (OER) adalah "teaching, learning, and research resources that reside in the public domain or have been released under an intellectual property license that permits their free use and re-purposing by others”. OER merupakan sumber belajar yang bebas akses atau berlisensi yang mengizinkan penggunaannya secara gratis. Menurut Suparman dan Udan S (2012), Open Educational Resources (OER) adalah konsep dan pengembangan, yang dapat diakses secara bebas, format terbuka dan lisensi dokumen terbuka serta menyediakan media yang berguna untuk mengajar, belajar, pendidikan, penilaian dan tujuan penelitian. Bissel (Hadiwidjaja, 2016) menjelaskan bahwa OER adalah bahan ajar digital termasuk materi/konten, perangkat lunak untuk mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikan konten, dan pelaksanaan sumber daya.

Inisiatif dan gagasan awal Open Educational Resources (OER) muncul dari luar negeri, terutama Amerika Serikat, dan selanjutnya juga berkembang di negara-negara Barat. Dalam ulasan rutin terbarunya, 2020 EDUCAUSE Horizon Report™: Teaching and Learning Edition masih menempatkan OER dalam salah satu bab Emerging Technologies & Practices (Brown et al., 2020)

OER telah menjadi salah satu topik yang banyak dibahas dan dikaji selama hampir dua dasawarsa, 2000-2020. Penelusuran terhadap publikasi riset dan hasil kajian tentang OER melalui beberapa online database terkemuka ditemukan ribuan item publikasi dalam beragam jenisnya (artikel jurnal ilmiah, handbook, prosiding, tesis, disertasi dan lain-lain). Dengan meng-gunakan frasa “open educational resources” sebagai kata kunci penelusuran, Springer Link (link.springer. com) menemukan 1.538 item, Taylor and Francis Online (tandfonline.com) menemukan 696 item, Wiley Online Library (onlinelibrary.wiley. com) menemukan 342 item, ScienceDirect (sciencedirect. com) menemukan 324 item, dan Emerald Insight (emerald.com/insight) menemukan 320 item. Khusus dalam bentuk tesis dan disertasi, penelusuran dengan kata kunci yang sama dalam database ProQuest Dissertations and Theses Global menemukan 766 tesis dan disertasi dari seluruh dunia. Jumlah hasil kajian dan penelitian ini mengindikasikan bahwa OER telah menjadi salah satu isu penting.

OER memiliki keuntungan sebagai berikut: 1) bahan-bahan gratis; 2) akses berkelanjutan terhadap sumber-sumber belajar; 3) kemampuan untuk mengejar topik secara menyeluruh; 4) kemampuan untuk belajar untuk pengetahuan pribadi atau kesenangan; dan 5) bahan/materi mudah di akses (Arendt dan Shelton, 2009).

Wiley, Bliss, dan McEwen (2014) mengklasifikasikan jenis OER (berdasarkan model sharing) ke dalam tiga kelompok. Pertama, OER yang dibagikan dalam bentuk atau sebagai individual OER. Kedua, OER yang disusun dan dibagikan dalam bentuk buku open textbook. Ketiga, disusun dan dibagikan bentuk open courseware (OCW) dan/atau massive open online course (MOOC).

Adapun prinsip yang dianut oleh OER antara lain : (1) Retain: Dapat diakses untuk diunduh; (2) Reuse: Dapat digunakan kembali; (3) Revise: Dapat diubah untuk diperbaiki atau dikembangkan; (4) Remix: Dapat dimodifikasi, diadaptasikan dan digunakan dengan bahan-bahan lain atau dibuat turunannya; (5) Redistribute: Dapat digandakan dan disebarluaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun