Mohon tunggu...
Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozi Mohon Tunggu... Swasta -

Pendiri Rumah Baca Indonesia (Rumah Baca ID), Suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Radikalisme dan Upaya Penghapusan Fakta Sejarah

23 Agustus 2017   17:47 Diperbarui: 23 Agustus 2017   17:57 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada. (Sumber Foto: http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/kota-tua-yerusalem-lokasi-masjid-al-aqsa-berada-_150921194402-787.jpg)

Sumber: lihat buku Radikalisme sekte Wahabiyah. "Mengurai sejarah dan pemikiran Wahabiyah." Halaman 197-198.

Menariknya adalah pada poin Kedua, yang hendak menghancurkan Ka'bah. Keempat, menghancurkan kubah-kubah, kuburan dan tempat suci milik umat Islam. Serta keenam, memalsukan Al-Qur'an.

Saya berpikir sejenak, apa iya ada yang hendak menghapus fakta sejarah? Lalu apa hubungannya dengan rencana tadi?

Membaca berita dunia dari berbagai sumber, fenomena Radikalisme terbaru adalah maraknya penghancuran terhadap tempat bersejarah di beberapa kawasan di timur tengah. Entah itu kuburan, masjid, dan beberapa peninggalan sejarah lainnya.

Memang jika dipikir sejenak, saya pun beranggapan dan merasa tidak ada sangkut pautnya. Namun, hal itu mungkin saja juga ada benarnya. Mengingat, "eksekusi" yang dilakukan memang membabi buta.

Mereka sembelih orang, hancurkan situs bersejarah kota, kuburan, masjid, dan perpustakaan. Dan masih banyak lagi aset lainnya. Bahkan, mereka sudah targetkan pem-bom-an Masjidil Haram. (Baca: Masjidil Haram jadi target bom bunuh diri).

Mungkin maksudnya begini. Ketika tempat bersejarah di kota habis karena hancur, kubah-kubah hancur, makam-makam hancur, dan bahkan masjid pun hancur, lalu anak cucunya bertanya, apa buktinya?

Ketika Al-Qur'an palsu sudah menyebar, anak cucunya kembali bertanya, apa buktinya?

Ketika Ka'bah hancur, anak cucunya kembali bertanya, apa buktinya?

Menarik bukan? Ah.. tapi itu hanya sekedar diskusi mengalir. Yang artinya liar dan perlu dikonfirmasi dan diklarifikasi lebih lanjut oleh para pakar.

Bagaimana pun ini hanya diskusi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karena memang, kemutlakan itu hanya milik Tuhan yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun