Mohon tunggu...
Faiqatun nashihah
Faiqatun nashihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Probolinggo 2001

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKM-DR Adikari UIN Malang Membaur dengan Moderasi Beragama yang Ada di Dusun Selokurung

25 Januari 2022   21:48 Diperbarui: 25 Januari 2022   21:51 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memiliki banyak keragaman, keragaman yang ada seperti suku, ras, agama, bahasa dan adat istiadat. Dengan keragaman tersebut tentu disertai dengan adanya perbedaaan yang kompleks. 

Adanya perbedaan pandangan kehidupan membuat kehidupan bermasyarakat semakin marak dengan berbagai macam konflik seperti perpecahan dan intoleransi. Isu yang menyangkut tentang agama merupakan isu yang sangat sensitif karena menyangkut urusan kepercayaan seseorang.  

Agama yang sudah jelas menjadi wadah persatuan umat justru menjadi bahan untuk mencaci, membenci dan memusuhi sesama manusia oleh beberapa oknum atau kelompok tertentu. Moderasi beragama menjadi solusi akan hal tersebut dan juga menjadi perihal penting untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan tentram.

Konflik sosial yang melibatkan agama, suku, ras dan budaya sering ditemukan di tengah kehidupan masyarakat, terutama dengan berkembangnya teknologi yang pesat  mempermudah segala sesuatu tersebar dan diketahui oleh masyarakat luas dengan cepat. 

Oleh karena itu menjadi suatu permasalahan yang tidak bisa diabaikan dan dibiarkan karena konflik seperti ini akan menjadi peluang bagi pihak-pihak yang ingin memanfaatkan masyarakat untuk terpecah belah.

Dusun Selokurung adalah dusun yang terletak di Desa Kaumrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Dalam kehidupan beragama dan beribadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa mereka dengan nyaman dapat menjalankan apa yang ia yakini. 

Pada dasarnya mayoritas penduduk Dusun selokurung beragama Islam namun juga ada beberapa dari penduduknya yang beragama Kristen dan Katolik. Di dalam pelaksanaan keberagamaan, terdapat beberapa praktek-praktek yang mengarah ke animisme dan dinamisme. 

Antara lain ritual ke Gunung Selokurung untuk pemberian sesajen dan pengambilan barang yang berbau mistis. Ada juga kegiatan perayaan hari hari besar dan pesta yang menontonkan pertunjukan kuda lumping atau biasa disebut jaranan. 

Dalam kacamata islam praktek animisme dan dinamisme jika dilihat dari segi wasilah atau tujuan, hal tersebut diperbolehkan jika untuk hiburan dan melestarikan budaya, dan tidak diperbolehkan jika tujuan melakukan hal tersebut untuk mengharap kepada sesuatu selain Allah swt. 

Jika dari segi medianya diharamkan jika melakukan hal tersebut menggunakan sesuatu yang haram seperti memakan hewan hidup-hidup. Jika melihat dampak yang ditimbulkan hal tersebut diharamkan jika dari hal tersebut membawa kemudhorotan, namun jika tidak membawa dampak mudhorot maka diperbolehkan (mubah).

Meski budaya tersebut masih ada, moderasi beragama di desa ini sangat terasa adanya. Hal ini dijumpai dan dirasakan oleh mahasiswa KKM-DR UIN Malang ketika mengabdi di Dusun Selokurung, Desa Kaumrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Sikap toleransi yang dimiliki masyarakat sangat tinggi, mereka saling mengerti dan menghormati satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun