Mohon tunggu...
Faiq Roiss
Faiq Roiss Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jerit Perlawanan

28 September 2017   21:19 Diperbarui: 28 September 2017   21:20 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku tahan

terasa beban

namun tetap kulanjutkan 


ku ingat benih yang dulu di genggam

yang dengan peluh kutanam

dalam................


lalu do`aku saat senggang

dengan harapan pohon tinggi menjulang

yang terus berseri menjulang


dan sang waktupun umumkan bebas

menganggap aku dan benihku tlah pantas

tuk di berantas


merekapun datang.............

dengan genggam tangan kulawan

bersama benih ku taruhkan

bertahan.............


aku bertahan 

bertahan

ya............terus bertahan

hingga lahir kata "sampai kapan"

sampai kapan bertahan

sampai kapan melawan

sampai kapan..........??????


karena...adakalanya aku lelah

ada saatnya aku lemah

setiap manusia punya batas waktu

setiap benihpun suatu saat rapuh layu


jika menahan tak lagi bisa

jika melawan sudah tak kuasa

apakah nanti akan disiksa

tuhan..............kuatkanlah hamba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun