Mohon tunggu...
Irfai Moeslim
Irfai Moeslim Mohon Tunggu... Penulis - Author

menulis adalah gaya hidup, menulis untuk mencetak sejarah, dengan menulis kita bisa merubah dunia. Menulislah maka kamu ada | Pemerhati Pendidikan, Sosial, Politik, Keagamaan |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berguru dengan Orang lain

20 Mei 2015   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu ketika, sebut aja namanya amien dan riyah. sepasang suami istri yang baru memiliki satu anak. Suatu hari pasangan suami dan istri ini pergi ke pasar untuk sekedar berbelanja kebutuhan sehari-harinya. Pada saat perjalanan pulang dengan sepeda motor yang dikendarainya, tiba-tiba ditengah-tengah perjalanan itu dia menemukan sebuah HP bersistem andorid di tengah-tengah jalan raya.

Spontan dengan melihat HP tersebut yang ternyata HP itu adalah HP yang semenjak dulu disukainya yang belum sampai bisa kebeli. Sontak si Amien mengambil HP tersebut yang entah jatuh atau dijatuhkan oleh pemiliknya. Hp yang bermerk sams*ng langsung dia ambil dari jalanan. Ketika sesampainya di rumah si Amin kemudian mendapatkan sms dari pemilik Hp tersebut yang isinya kira-kira begini. "Mas/mba, tolong siapa saja yang menemukan Hp ini, dikembalikan sama pemiliknya, nanti dikasih hadiah".

Si penemu Hp ini, mengabaikan pesan yang dikirim oleh pemilik Hp. kemudian tiba-tiba si pemilik Hp menelpon, namun si penemu tidak mengangkat malah mereject-nya. karena merasa risih dengan pemilik hp ini, lalu Amin membuang kartu yang ada di hp, otomatis pemilik tersebut jangan berharap hp itu bisa kembali. singkat cerita, si amin sudah gunakan hp itu dengan perasaan senang dan gembira, karena dia bisa memiliki hp kesayangannya tersebut. Waktu terus berjalan, tiba suatu hari, si Amin di suruh oleh seseorang untuk menjaga rumah dan tokonya, karena pemilik rumah ingin melakukan perjalanan religius (Ziarah wali Songo).

Ketika sang pemilik rumah sudah tiba lagi di rumah, si amin beserta istri dan anaknya, minta pamitan pulang. Namun sebelum pamitan pulang, ternyata ada suatu masalah. ternyata anaknya amin ini memainkan Hp sang penjaga warung (sebut saja nuraini) suruhan asli dari pemilik rumah. Hp itu hilang entah kemana dimaenkan oleh anaknya tersebut. Hp sams*ng bertipe s3 itu lumayan mahal. Entah kenapa Hp itu hilang, dicari kesana kemari tidak juga kunjung ketemu. akhirnya si amin dipanggil oleh sang pemilik rumah untuk bermusyawarah mengenai solusi pertanggung jawaban hp tersebut yang dihilangkan oleh anaknya.

Si Amin dengan nada spontannya, mau bertanggung jawab dengan membayar 200 ribu rupiah saja. namun nuraini (sang pemilik hp) enggan menerimanya, karena uang penggantian tersebut belum mencukupi harga dari hp itu jika nuraini ingin kembali membeli hp sams*ngnya. lalu ada solusi, bagaimana kalau diganti dengan hp yang amin temukan yang dulu pernah diceritakan sang pemilik rumah. Namun dengan nada tinggi, amin bilang, "Ya kalau diganti dengan hp yang dulu saya temukan, berarti saya menanggung keseluruhan dong, tidak fifty-fifty". singkat cerita, akhirnya dibayarlah oleh amin kepada nur setengah-setengah dari harga jual hp tersebut.

Dari kisah diatas tadi, saya berkesimpulan bahwa ada hikmah disetiap kejadian. Barang yang bukan hak kita, sebaiknya memang jangan lah kita klaim sebagai hak kita walaupun itu adalah hasil temuan. tunggu lah beberapa hari atau bisa jadi sampe tahunan agar sekiranya pemiliknya bisa ditemukan. jika memang tidak ada pemilik yang mengakuinya, ya itu terserah mau diapakan. apakah mau dimanfaatkan sendiri atau di serahkan kepada yang membutuhkan.

cerita-cierta seperti di atas memang pelajaran yang sangiat berharga. rangkaian peristiwa tersebut ternyata bukan lah tanpa sebab. Allah menguji manusia dari jalan yang tidak disangka-sangka. Semoga kita semua diberikan kekuatan untu bisa menghadapi kehidupan ini dalam jalur yang benar dan baik.

wallahu a'lam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun