Bahasa komunikasi yang lebih sering dan mudah adalah dengan menggunakan bahasa lisan. Karena bahasa lisan jauh lebih dimengerti maksud dan arah pesan yang hendak disampaikan. Berbeda dengan komunikasi dengan bahasa tulisan. Pesan yang hendak disampaikan harus ditata dengan baik dan dimengerti. Sehingga pesan tersebut sampai kepada pembaca dengan bahasa yang enak, mudah dipahami, tidak muter-muter, dan tidak membuat si pembaca jenuh.
Namun demikian, bahasa lisan pun tidak lah semudah lidah mengeluarkan kata-kata. Diperlukan juga sebuah latihan. Karena bahasa lisan bisa dikategorikan dua, bahasa lisan nonformal atau formal. Kalau bahasa lisan formal pasti butuh latihan. Tapi bagaimana dengan bahasa lisan nonformal?. Hal ini juga berlaku untuk bahasa nonformal, karena mengkomunikasikan bahasa nonformal butuh nuansa dan keahlian dalam melihat suasana yang sedang diajak bicara. Sehingga pesannya sampai dan mendapatkan respon dari si penerima pesan.Â
Tapi bagi sebagian orang, ada juga yang memiliki kecenderungan lebih sulit untuk mengkomunikasikan pesan dengan bahasa tulisan. Karena bahasa tulisan butuh mengakomodir kata-kata yang pas dan layak untuk digunakan. Sehingga enak ketika dibaca. Tidak ngalor ngidul, dan juga tidak panjang kali lebar kali tinggi dalam membahasakannya. Hal ini juga patut untuk dilatih, agar bahasa tulisan semakin baik. Dilatih dimulai dengan menulis sesuatu yang kita sukai, lalu dibaca kembali berulang-ulang untuk menemukan kata-kata apa yang tidak sesuai dan mesti dirubah.Â
Semua komunikasi memiliki seninya masing-masing, tergantung kita lebih condong pada kemampuan mana yang bisa dikembangkan, komukasi dengan kemampuan lisan, atau kecerdasan komunikasi dengan bahasa tulisan.Â