Mohon tunggu...
Faikotul Hikmah
Faikotul Hikmah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember

Sabar ketika ditempa, dan bersyukur ketika bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tasamuh Membangkitkan Negara dan Agama

19 Agustus 2020   15:32 Diperbarui: 19 Agustus 2020   15:45 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah Negara kepulauan yang sangat kaya raya. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat lengkap. Air, minyak bumi, gas alam, rempah-rempah, emas, dan masih banyak lagi kekayaan negeri ini. namun, 75 tahun Indonesia merdeka masih belum masuk kategori Negara yang makmur. Indonesia belum bisa maksimal dalam mengambil manfaat dari kekayaan sumberdayanya. Sehingga sekaya apapun Indonesia, rakyatnya belum bisa sejahtera.

Selain itu, korupsi, kolusi, dan nepotisme seakan akan menjadi budaya di negeri ini. Tanpa menutup mata, hukum yang tajam kebawah dan tumpul ke atas sering terjadi. Sehingga banyak sekali pejabat yang hanya ingin memperkaya diri sendiri dengan mengambil uang rakyat tanpa takut dikenakan hukuman yang berat karena adanya fenomena tersebut. Maka dari itu, sulit sekali rasanya mendapat pemimpin yang ber integritas dan sungguh-sungguh dalam mengabdi untuk negeri tercinta ini.

Saat ini Indonesia krisis akan persatuan. Dengan adanya sentimen antar agama, bahkan dalam sesama agama. Banyak sekali pertikaian yang saling memojokkan atau menyalahkan suatu golongan seakan akan kebenaran hanya milik golongan mereka saja. Sila ketiga dalam Pancasila seakan-akan hanya kalimat suci belaka. Indonesia yang lahir dengan adanya persatuan antar suku, agama, ras, dan budaya hanya menjadi coretan sejarah yang tak terlupakan namun tidak dipertahankan. Ada apa dengan Indonesia? Apakah Indonesia lupa dengan jatidirinya, yaitu ada karena persatuan. Bukankah seharusnya persatuan selalu dijunjung tinggi?

Islam adalah agama mayoritas di Indonesia.Islam masuk ke Indonesia terbagi menjadi dua periode. Periode pertama, Islam masuk di Aceh pada abad ke-7 melalui perdagangan yang dibawa oleh pedagang Arab. Itulah sebabnya Aceh sangat kental dengan budaya Arab yang menerapkan hukum Islam sebagai peraturan daerah dan Aceh juga disebut sebagai serambi Mekkah. Periode kedua, Islam dibawa oleh Wali Songo  pada abad ke-11 yaitu di wilayah Gresik Jawa Timur, dengan memadukan budaya-budaya Nusantara degan nilai-nilai keIslaman. Seperti selametan, tingkeban, dan wayang yang dimodifikasi oleh walisongo dengan memasukkan nilai-nilai ke Islaman di dalamnya. Sehingga Islam dinusantara diterima dengan mudah dan berkembang dengan pesat.

Islam di Indonesia saat ini terpecah belah. Tidak seperti dulu, dimana Bangsa ini masih dijajah dan para Ulama bersatu melawan penjajah. Meskipun ikhtilafiyah itu terjadi, namun persatuan antar Ulama sangat erat dan berpengaruh besar atas kemerdekaan Indonesia. Namun saat ini, seakan-akan ikhtilafiyah tidak di perbolehkan oleh golongan Islam yang radikal, Dengan adanya perseteruan antar tokoh agama dan juga fenomena saling mengkafirkan satu sama lain.

Tasamuh (toleransi) sangat diperlukan saat ini. Baik toleransi dalam beragama, maupun toleransi dalam perbedaan pendapat. Islam hadir dan berkembang pesat di nusantara karena Islam tidak bersifat memaksa. Namun mengintegrasikan budaya-budaya nusantara dengan niai-nilai ke-Islaman. Budaya yang sebelumnya menyimpang atau tidak sesuai dengan ajaran Islam dimodifikasi oleh wali Songo menjadi budaya yang mubah atau bahkan mengalirkan pahala, seperti budaya selametan dari agama hindu yang membuang sesajen atau makanan, diubah menjadi selametan yang sesajennya dimakan bersama ketika selesai berdoa. Indonesia lahir dengan adanya toleransi beragama, sehingga persatuan antar ras, suku, dan budaya sangat terjaga. Sehingga Indonesia memiliki kekuatan yang besar untuk melawan penjajah.

Indonesia akan selalu butuh akan persatuan. Persatuan dapat terjadi ketika kita mampu menerapkan sikap tasamuh terhadap perbedaan. Perbedaan akan selalu ada di Negara ini, sehingga keegoisan untuk menyamakan pendapat tidak pantas ada di negeri ini. Dengan toleransi, Indonesia akan berkembang pesat karena adanya pendapat atau ide yang beragam. Masyarakat akan bahu-membahu ketika bangsa ini mendapat musibah tanpa melihat apa agamanya atau apa sukunya. Islam juga akan berkembang di Indonesia jika sikap tasamuh selalu di budayakan. Islam yang damai, dan Rahmatan lil’alamin tidak akan menjadi kata-kata belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun