Mohon tunggu...
Faikah Fha
Faikah Fha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Karakteristik Konsumsi dalam Perspektif Islam

17 Februari 2019   06:54 Diperbarui: 17 Februari 2019   07:02 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

ETIKA KONSUMSI DAN PASAR ISLAMI
Islam adalah agama yang memiliki keunikan tersendiri dalam hal syariaah,sangat komprehensif dan universal. Komprehensif berarti merangkum seluruh aspek kehidupan baik ritual maupun sosial universal berarti dapat di terapkan setiap aktu dan tempat. 

Dalam hal konsumsi dalam islam mengajarkan sangat moderat dan sederhana, tidak berlebihan, tidak boros dan tidak kekurangan karena pemborosan adalah saudara saudara setan sebagaimana dijelaskan dalam surat al-isra' ayat 27. Konsumsi pada hakekatnmya adalah mengeluarkan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhan. 

Konsumsi meliputi keperluan, kesenangan dan kemeahan. Kesenangan atau keindahan diperbolehkan asal tidak berlebihan ,yaitu tidak melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

Perlu dipahami, konsumen muslim tidak akan melakukan permintaan terhadap barang sama banyak dengan pendapata,sehingga pendapatan habis. Karena mereka mempunyai kebutuhan jangka pendek(dunia) dan kebutuhan jangka panjang (akhirat). Hal ini berarti permintaan harus dihentikan setelah kebutuhan dunia dipenuhi,karena ada kebutuhan akhirat yang harus dibayarkan, yaitu zakat. 

Dalam ekonomi konvensional komsumsi agrerat terdiri dari konsumsi barang mahal,dan yang dapat mempengaruhi konsumsi adalah tingkat harga dan pendapatan. Dalam islam tingkat harga saja tidak cukup untuk mengurangi konsumsi. Ajaran islam sebenarnya mengajarkan umat manusia agar membelanjakan harta sesuai kemampuannya. 

Pengeluaran tidak seharusnya melebihi pendapatan dan juga tidak menekan pengeluaran terlalu rendah sehingga mengarah pada kebhakilan. Manusia sebaiknya bersifat moderat dalam pengeluaran sehingga tidak mengurangi sirkulasi kekayaan dan juga tidak melemahkan kekuatan ekonomi masyarakat akibat pemborosan.

Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Konsumsi pada dasarnya dibangun atas dua hal yaitu kebutuhan(hajat) dan kegunaan/ kepuasan (manfaat). 

Karena secara rasional seseorang tidak akan pernah mengkonsumsi suatu barang manakala dia tidak membutuhkannya. Dalam prespektif ekonomi islam,dua unsur ini mempunyai kaitan yang sangat erat (interdependensi) dengan konsumsi itu sendiri. 

Sebab ketika konsumsi dalam islam diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas dalam islam diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas yang baik dan jauh dari sesuatu yang diharamkan,maka sudah barang tentu motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan aktifitas konsumsi juga harus sesuai dengan prinsip konsumsi itu sendiri. 

Maksudnya karakteristik dari kebutuhan dan manfaat secara tegas juga diatur dalam ekonomi islam.

Sudah sangat umum bagi para penulis semacam itu untuk memandang teori konsumsi dalam pengertian keabsahan hukum barang-barang konsumen dan jasa jasa, hanya sedikit pencetus teori yang berani menanggulangi isu-isu pokok mengenai teori perilaku konsumen tersebut, seperti rasionalisme konsumen dan konsep barang-barang konsumen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun