Mohon tunggu...
Fahrul Rizal bin Iskandar
Fahrul Rizal bin Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Peminat Sejarah Kuno

Dilahirkan dan menyelesaikan pendidikan sampai lulus SMA di Banda Aceh, melanjutkan pendidikan S1 Teknik Perminyakan di Yogyakarta kemudian memperoleh kesempatan kembali ke Banda Aceh untuk menyelesaikan S2 Ilmu Ekonomi dengan beasiswa Bappenas. Peminat sejarah peradaban manusia, memiliki perhatian khusus pada sejarah peradaban Islam dan Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan Pulau Tuan yang Kini Tak Bertuan

5 Maret 2019   17:21 Diperbarui: 5 Maret 2019   17:23 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Tuan dari arah mesjid Indra Pura (dok.pri)

Kini pulau itu sudah tidak berpenghuni, yang mengunjunginya pun hanya para pelancong yang gemar snorkeling atau para pemancing ikan yang hendak beristirahat.

Jarang ditemukan jejak tertulis tentang sejarah Pulau Tuan, tapi dari kisah turun temurun dikatakan bahwa pulau itu merupakan tempat awal mula peradaban Aceh sejak masa Hindu-Budha.

Dalam kisah Indra Purwa diceritakan tentang Raja Harsya yang tiba di Lamuri sebelum tahun 600 Masehi, beliau membangun tiga benteng yang salah satunya adalah Indra Purwa. 

Diterangkan pula bahwa Raja Harsya merupakan seorang bangsawan Srilanka yang beragama Budha, walaupun ada sebagian lagi mengatakannya beragama Hindu. Namun bila menilik asalnya dari Srilanka maka kemungkinan besar Raja Harsya adalah penganut Budha, apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan Sumatera pada waktu itu merupakan pusat kerajaan Budha Sriwijaya. 

Lantas apa kaitannya dengan Pulau Tuan? Ternyata benteng Indra Purwa yang dimaksud diyakini berada di pulau tersebut. Menurut keterangan masyarakat setempat, bekas pondasi benteng Indra Purwa masih dapat dilihat sesekali ketika laut surut.

Gerbang Mesjid Indra Purwa saat ini (dokumen pribadi)
Gerbang Mesjid Indra Purwa saat ini (dokumen pribadi)
Ketika anak keturunan Raja Harsya memeluk Islam, benteng Indra Purwa itu difungsikan pula sebagai mesjid. Namun akibat abrasi pantai akhirnya Mesjid Indra Purwa itu dipindahkan kelokasinya saat ini.

Rekonstruksi Mesjid Indra Purwa masih tetap mempertahankan gaya arsitektur awalnya (dokumen pribadi)
Rekonstruksi Mesjid Indra Purwa masih tetap mempertahankan gaya arsitektur awalnya (dokumen pribadi)
Bagi para pelancong yang sempat memperhatikan letak Pulau Tuan dan Mesjid Indra Purwa tentu akan merasa takjub dengan perubahan bentang alam ini. Sulit rasanya untuk berimajinasi bagaimana keadaan pantai disekeliling pulau ketika masih menyatu dengan daratan.

Lokasi Pulau Tuan vs Mesjid Indra Purwa via GoogleMap
Lokasi Pulau Tuan vs Mesjid Indra Purwa via GoogleMap
Kini Pulau Tuan bukan lagi salah satu benteng tangguh sebagaimana diceritakan dalam ekspedisi Rajendra Cola ketika menyerbu Sumatera. Bukan pula mesjid tempat dimana dikumandangkan adzan Jum'at ketika umat Islam hendak menunaikan kewajiban pada Tuhan mereka. Kini pulau ini menjadi destinasi pilihan para penikmat ciptaan Allah. 

Mulai dari penggemar kitesurfing:

Juga diving:

Ataupun shore fishing:

Pulau Tuan memang menyuguhkan kenangan bagi segala kalangan, baik bagi yang menikmati kenangan masa lalu maupun kenangan masa kini. Karena kenanganlah hidup menjadi berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun