Mohon tunggu...
Fahrul ilmi Alfarizi
Fahrul ilmi Alfarizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa farmasi

Berkuliah di STIKES Darul Azhar Batulicin Kal. Sel.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Tak Terlupakan

26 Oktober 2021   21:50 Diperbarui: 26 Oktober 2021   23:37 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6 tahun yang lalu saya mengalami sesuatu hal yang takkan pernah terlupakan seumur hidup saya. Saya berumur 13 tahun dan duduk di bangku kelas 8 smp, waktu itu adalah awal semester 1 dimana semua siswa wajib mengikuti perkemahan di sekolah sebagai syarat untuk menjadi pramuka tingkat penggalang, dan dari situ lah pengalaman saya yang takkan pernah terlupakan bermula. 

Awalnya semua berjalan seperti perkemahan pada umumnya, diawali dengan upacara pembukaan, memasang tenda, dan menyiapkan makan malam. saat menjelang magrib semua siswa bersiap siap untuk shalat magrib berjamaah, tetapi saya dan teman saya tetap di tenda karena mendapat giliran menjaga tenda. 

Saat saya ingin menganbil air di bendungan belakang sekolah, saya melihat sesuatu ditengah tengah bendungan seperti pusaran air yang berukuran kecil, saya melihat pusaran air itu lumayan lama sampai teman yang menunggu di tenda datang menghampiri saya dan mengatakan kepada saya untuk segera kembali ke tenda karena hari sudah semakin gelap. 

Anehnya, saat saya ingin menunjukkan pusaran air itu kepada teman saya pusaran air itu sudah menghilang, saya pun segera mengambil air lalu kembali ke tenda.

Malam itu semua siswa dikumpulkan untuk jadwal renungan malam di ruangan kelas 8, semuanya bersiap ditempat duduknya masing masing sambil mengobrol satu sama lain. 

Waktu itu turun hujan disertai angin yang lumayan berhembus dan tiba tiba terjadi sesuatu diluar dugaan. salah satu kakak kelas yang mengawasi kami kesurupan, dia meronta ronta sambil mengerang seperti seekor harimau, kami yang melihat itu langsung saja panik dan berlarian keluar ruangan. 

Suasana malam itu jadi semakin menegangkan, kami dikumpulkan dalam 1 ruangan dan membaca surah surah pendek bersama sama agar tidak diganggu oleh makhluk tak kasat mata.

Awalnya kami mengira itu sudah berakhir karena kakak kelas yang kesurupan tadi sudah tenang dan tidak meronta ronta lagi. ternyata kami salah, kejadian yang lebih menegangkan baru lah dimulai waktu itu, saat kami masih membaca surah surah pendek tiba tiba salah satu dari kami tidak sadarkan diri lalu menjerit jerit kesakitan, kami langsung merenggangkan posisi duduk kami sambil tetap membaca surah surah pendek dan lagi lagi salah satu dari kami tiba tiba tergeletak sambil menangis, kami pun semakin panik dan berlari kerumah warga terdekat. 

Setelah keadaan menjadi tenang, pembina perkemahan memutuskan untuk menyudahi perkemahan karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perkemahan dan Kami pun pulang kerumah masing masing.

Hari hari berikutnya semua kembali seperti biasa, kejadian malam itu tinggal menjadi cerita di masyarakat sekitar. Namun itu belum berakhir untuk saya, setelah kejaian itu saya jadi seperti memiliki indra ke-6. 

Saya bisa merasakan bahkan bisa melihat sesuatu yang hanya orang-orang tertentu bisa melihatnya, anehnya saya tidak merasa takut sama sekali karena menurut saya mereka seperti manusia pada umumnya, hanya saja bentuk tubuh dan wajah mereka ada yang tidak proporsional sehingga saya terkadang kaget saat melihat mereka jika muncul secara tiba-tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun