Mohon tunggu...
Fahrijal Nurrohman
Fahrijal Nurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hey there! I am using Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Rembulan di Kelopak Matamu #4

18 Agustus 2022   14:33 Diperbarui: 18 Agustus 2022   14:34 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

4. Si Kerudung Abu-Abu

Setelah pertemuan malam itu, Ali selalu terbayang akan perempuan yang mengajaknya mengobrol tentang masa kecilnya. Dia masih ingat betul akan wajah sayu gadis itu. 

"Siapa dia sebenarnya? Apakah memang dia adalah teman masa kecilku? Kalau memang demikian, siapa aku sebenarnya?", pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala Ali. Akhirnya Ali memutuskan untuk shalat saja. Barangkali dengan bersujud kepada Tuhan akan mendapatkan jawaban-jawaban yang memenuhi kepalanya itu. Dia segera mengambil wudlu dan melaksanakan shalat-shalat sunah. Sesudah shalat, dia langsung tidur di atas sajadah. Barangkali dia kelelahan selepas acara pengajian tadi. Dalam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan almarhum orang tuanya.

***

Kukuruyuk.....

Suara ayam berkokok terdengar dari arah rumah depan kontrakan membangunkan Ali yang sedari malam tertidur di atas sajadahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 03.30 WIB. Saatnya bersiap-siap menuju mushola. Sekarang adalah jadwal Ali untuk adzan. Setelah bersih-bersih diri dan mandi tentunya, Ali berangkat menuju mushola. Dengan mengenakan baju putih dan sarung kotak-kotak khas warga pedesaan. Tak lupa dia juga memakai surban yang dikalungkan di lehernya untuk menghalau hawa dingin. Sayup-sayup suara orang mengaji terdengar di kejauhan. Membuat suasana fajar itu terasa sangat menenangkan.

"Ali, kamu nggak capek habis acara tadi malam? Udah biar bapak aja yang adzan", salah satu pengurus mushola mendekati Ali yang akan adzan.

"Saya nggak capek kok pak. Malah sekarang terasa lebih baik dari sebelumnya hehehe", Ali segera meraih mic dan mengumandangkan adzan. 

Warga yang juga sudah bangun dari tidurnya mulai beranjak menuju mushola untuk menunaikan sholat subuh berjamaah. Yang mendapat jadwal untuk memimpin sholat jamaah adalah Pak Slamet. Namun yang mendapat tugas untuk menjadi imam belum kelihatan juga batang hidungnya. Karena waktu sholat yang sempit, jadilah orang lain menggantikan Pak Slamet. Setelah sholat subuh, Ali tidak langsung kembali ke kontrakannya. Ali memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar keluar gang.

"Menikmati udara pagi setelah shalat subuh tidak buruk juga", Ali bergumam sendiri.

Di jalan dia berpapasan dengan banyak penjual sayur yang berkeliling. Anak-anak kecil bersiap berangkat ke sekolah. Petani yang naik gerobak yang ditarik dengan sapi. Kegiatan warga mulai menggeliat. Ali yang sudah berjalan lumayan jauh merasa sedikit lapar, jadilah dia memutuskan untuk mencari sebuah warung untuk istirahat sejenak. Membeli segelas kopi dan beberapa gorengan seperti yang biasa dia lakukan di warung Buk Rum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun